Statistika merupakan lingkup studi yang mencakup berbagai metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan informasi dari data. Estimasi parameter dan uji statistik hipotesis adalah dua komponen penting dari bidang ini. Untuk benar-benar mengerti bagaimana mereka saling terkait, kita perlu memahami apa itu estimasi parameter dan uji hipotesis.
Estimasi Parameter
Estimasi parameter adalah proses menggunakan data sampel untuk membuat perkiraan tentang parameter populasi. Parameter ini bisa berupa rata-rata, proporsi, atau standar deviasi dari populasi. Ada dua jenis utama dari estimasi parameter: titik dan interval. Estimasi titik memberikan nilai tunggal sebagai perkiraan terbaik pada parameter, sedangkan estimasi interval memberikan rentang nilai yang mungkin bagi parameter tersebut.
Uji Statistik Hipotesis
Uji statistik hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data. Dalam uji ini, kita merumuskan hipotesis nol (H0) yang merupakan status quo atau kondisi yang sebelumnya dianggap benar, dan hipotesis alternatif (Ha) yang kita coba buktikan. Data yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk mengetahui apakah kita bisa menolak H0 atau tidak.
Persamaan Antara Estimasi Parameter dan Uji Statistik Hipotesis
Secara intuitif, persamaan antara estimasi parameter dan uji statistik hipotesis berada dalam pemanfaatan data sampel untuk mengambil kesimpulan tentang populasi. Karena itu, ada dua tahapan pengerjaan yang konsisten, yaitu:
- Pengumpulan Data: Baik estimasi parameter maupun uji hipotesis memerlukan data yang valid dan relevan. Data ini biasanya diambil dari sampel yang mewakili populasi.
- Pengambilan Kesimpulan: Baik dalam estimasi parameter maupun uji hipotesis, hasil yang didapat dari data sampel digunakan untuk membuat kesimpulan atau inferensia tentang populasi yang lebih besar.
Berikutnya, dari aspek teknis, uji hipotesis bisa dibilang merupakan lanjutan dari estimasi. Pada prinsipnya, ketika kita melakukan uji hipotesis, kita sedang melakukan estimasi interval dengan mencari tahu apakah nilai parameter nol (H0) ada di dalam interval kepercayaan yang terbentuk atau tidak.
Walaupun keduanya merupakan bagian dari analisis inferensia statistik, estimasi parameter dan uji hipotesis memiliki kegunaannya masing-masing dan digunakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Manakala kita ingin merumuskan hipotesis dan mengetahui apakah hipotesis tersebut cukup kuat diterima atau sebaiknya ditolak, maka uji hipotesislah yang dapat menjawabnya. Sedangkan ketika kita ingin melakukan perkiraan sehingga dapat menggambarkan karakteristik populasi, maka dapat dilakukan dengan teknik estimasi parameter.
Jadi, jawabannya apa? Baik estimasi parameter maupun uji statistik hipotesis adalah teknik statistik inferensial yang digunakan untuk mengambil kesimpulan tentang populasi berdasarkan data sampel. Keduanya memberikan informasi mendasar tentang populasi namun melalui pendekatan yang sedikit berbeda.