Di saat hari mulai bercerai, sebuah fenomena alam terjadi: hujan mulai turun. Pada jam 08.15, awal hujan turun mencapai bumi, melapisi permukaannya dengan kelembutan dan kesejukan. Ini adalah alam yang memberikan rahmatnya, memberikan hidup pada seluruh eksistensi.
Hujan terus berlangsung, dari menit ke menit, detik ke detik. Tetesan demi tetesan jatuh ke tanah, membawa vitalitas baru ke dalamnya. Kehidupan tampak bersemangat di bawah lindungan awan yang tebal dan kelabu. Nyanyian alam berlanjut hingga jam 09.55, ketika hujan berhenti turun dan langit mulai menjernih.
Seperti apa lama hujan itu turun? jika kita menghitung dari awal hujan turun pada jam 08.15 hingga hujan berhenti pada jam 09.55, maka total waktu hujan itu turun adalah 1 jam 40 menit. Dalam jangka waktu ini, banyak hal telah terjadi. Semua bentuk kehidupan menerima berkat hujan, menciptakan suasana yang tenang dan damai.
Sebuah pertanyaan muncul dari kejadian ini: apa arti dari waktu awal hujan turun pada 08.15 hingga hujan berhenti pada 09.55 dan lama hujan turun selama 1 jam 40 menit tersebut? Hal ini bukan hanya tentang angka dan waktu, tetapi juga tentang bagaimana alam berinteraksi dengan kita dan berapa banyak waktu yang dibutuhkan alam untuk meremajakan dirinya sendiri melalui proses hujan.
Jadi, jawabannya apa?
Dalam konteks ini, jawabannya adalah pentingnya menghargai dan memahami siklus alam. Hujan turun dan berhenti tidak hanya menggambarkan waktu, tetapi juga aliran hidup, siklus alam, dan bagaimana setiap momen memiliki artinya sendiri. Waktu 1 jam 40 menit bisa diterjemahkan menjadi suatu proses alam membawa kehidupan baru kepada dunia, meremajakan apa yang telah layu dan memberikan harapan baru bagi setiap kehidupan di bumi.