Rangkaian paralel adalah sebuah istilah dalam dunia elektromagnetik yang merujuk pada susunan komponen elektronik, seperti hambatan, kapasitor, induktor dll, yang disusun secara sejajar atau paralel. Dalam rangkaian paralel, ujung komponen satu dikaitkan dengan ujung komponen yang lain secara langsung. Tata letak ini tentunya memiliki pengaruh pada perilaku arus listrik yang melintasi rangkaian tersebut. Salah satu yang menjadi fokus kita adalah pada besarnya arus yang mengalir tiap cabang pada rangkaian paralel.
Pada rangkaian paralel, hukum pertama Kirchhoff berlaku, yang menyatakan bahwa jumlah arus yang masuk ke sebuah titik dalam rangkaian harus sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut. Dengan kata lain, jika ada sebuah rangkaian dengan beberapa cabang yang berjalan paralel, maka total arus pada rangkaian adalah sama dengan jumlah arus pada masing-masing cabangnya.
Formulanya yaitu:
I(total) = I1 + I2 + I3 + ….
Di mana:
- I(total): arus total dalam rangkaian,
- I1, I2, …: arus pada masing-masing cabang rangkaian.
Dari formula tersebut, kita bisa lihat jika arus total dalam rangkaian paralel adalah sama dengan jumlah arus pada semua cabang. Artinya, arus listrik akan terbagi sesuai jalur yang ada.
Misalnya, jika sebuah rangkaian memiliki tiga cabang paralel dengan arus masing-masing adalah 1 A, 2 A, dan 3 A, arus total dalam rangkaian tersebut adalah 6 A (1+2+3). Sebaliknya, jika arus total dari rangkaian adalah 6 A, kita juga bisa menghitung kembali arus pada masing-masing cabang jika diketahui rasio hambatannya.
Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa dalam sebuah rangkaian listrik paralel, arus listrik akan terbagi sesuai dengan jumlah cabang dan rasio hambatannya.
Jadi, jawabannya apa?
Jawabannya adalah, besarnya arus yang mengalir tiap cabang pada rangkaian paralel adalah jumlah dari arus di semua cabang tersebut dan akan terbagi sesuai dengan rasio hambatan tiap cabang.
