Listrik statis merupakan topik penting dalam ilmu fisika. Ini adalah bentuk energi yang tetap pada suatu objek sampai ada kontak dengan objek lain. Fenomena ini telah diamati dan dipelajari sejak zaman kuno, dan satu pertanyaan yang sering muncul adalah: “Siapakah orang pertama yang melakukan percobaan tentang listrik statis?”
Berdasarkan sejarah ilmu pengetahuan, orang yang banyak dianggap sebagai pelopor dalam melakukan percobaan tentang listrik statis adalah Thales dari Miletus, seorang filsuf Yunani kuno. Thales adalah orang pertama yang mencatat pengamatan tentang listrik statis dan mendokumentasikannya, sekitar 600 tahun Sebelum Masehi.
Menurut catatan sejarah, Thales adalah orang pertama yang mencatat bahwa jika kamu menggosok sebatang amber (suatu jenis resin fosil) dengan bulu, amber tersebut akan menarik benda-benda kecil seperti bulu dan jerami. Ia menyimpulkan bahwa gosokan itu telah memberikan amber “kekuatan” untuk menarik benda-benda lain. Ini adalah pengamatan awal dari apa yang sekarang kita kenal sebagai listrik statis.
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa meskipun Thales dianggap sebagai orang pertama yang melakukan percobaan tentang listrik statis, banyak penelitian dan perkembangan yang terjadi setelahnya. Benjamin Franklin, misalnya, juga melakukan percobaan penting mengenai listrik statis pada abad ke-18. Franklin melakukan eksperimennya dengan layangan dan petir, yang berujung pada penemuan bahwa petir adalah bentuk alami dari listrik.
Sejak itu, banyak peneliti lain telah menambahkan pemahaman kita tentang listrik statis. Namun, penghormatan tetap pada Thales dari Miletus sebagai orang pertama yang melakukan percobaan tentang listrik statis.
Jadi, jawabannya apa? Thales dari Miletus adalah orang pertama yang melakukan percobaan tentang listrik statis. Penemuan dan catatannya telah meletakkan dasar bagi pemahaman kita tentang listrik dan fenomena terkait dalam ilmu pengetahuan modern.