Ilmu

Para Sahabat yang Hijrah ke Habasyah Menyewa Kapal Setelah Tiba di

×

Para Sahabat yang Hijrah ke Habasyah Menyewa Kapal Setelah Tiba di

Sebarkan artikel ini

Peristiwa Hijrah merupakan salah satu momen bersejarah dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjuangan para sahabat Nabi Muhammad SAW mengejar kebebasan beragama. Menurut sejarah, beberapa sahabat memilih untuk berhijrah ke Habasyah (sekarang Ethiopia) mengingat kondisi di Makkah saat itu sangat buruk dan tidak memungkinkan mereka untuk menjalankan ibadah dengan bebas. Mereka menghadapi banyak tekanan dan diskriminasi dari kaum Quraisy. Dalam artikel ini, kita akan mencoba membahas lebih lanjut tentang perjalanan dan kehidupan para sahabat setelah tiba di Habasyah, khususnya mengenai cerita mereka menyewa kapal.

Latar Belakang Hijrah ke Habasyah

Pilihan berhijrah ke Habasyah ini bukanlah pilihan yang mudah. Mereka telah mempertimbangkan berbagai faktor, salah satunya adalah raja Habasyah, Raja Negus, yang dikenal luas sebagai pemimpin yang adil dan toleran terhadap semua agama. Beliau telah dikenal memberikan perlindungan pada siapa saja yang berada di bawah pemerintahannya, termasuk para sahabat yang berhijrah.

Pada tahun 615 M, sekelompok kecil sahabat meninggalkan Makkah dan berlayar menuju Habasyah menggunakan kapal yang mereka sewa. Mereka melakukan ini secara rahasia karena mereka khawatir akan diserang atau dicegah oleh kaum Quraisy.

Menyewa Kapal Setelah Tiba di Habasyah

Setibanya di Habasyah, mereka disambut dengan baik oleh Raja Negus. Namun, hidup di negeri yang asing tentu menuntut mereka untuk beradaptasi dan mencari cara untuk bertahan. Salah satu keputusan yang diambil adalah menyewa kapal. Lantas, mengapa para sahabat memilih untuk menyewa kapal setelah sudah tiba di Habasyah?

Pada masa tersebut, perdagangan melalui jalur laut dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk mendapatkan penghasilan. Sebagai pedagang, mereka tidak hanya bisa membantu ekonomi lokal, tapi juga membangun jaringan yang kuat dengan komunitas lain. Sehingga, melalui kapal-kapal ini, para sahabat dapat berdagang serta menyebarluaskan ajaran Islam di wilayah tersebut.

Melalui cara ini, mereka juga mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dan memperkuat komunitas Muslim di Habasyah. Jadi, bukan hanya sekedar menyewa kapal, tapi sebuah strategi bertahan hidup dan dakwah.

Kesimpulan

Hijrah para sahabat ke Habasyah dan keputusan mereka untuk menyewa kapal setelah tiba di sana adalah bagian penting dari sejarah Islam. Hal ini menunjukkan bagaimana mereka berjuang tidak hanya untuk kebebasan beragama, tapi juga untuk membangun komunitas dan menyebarkan ajaran Islam di negeri tersebut.

Peristiwa ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita tentang keberanian, ketabahan, dan keinginan untuk selalu berjuang melawan perlakuan semena-mena. Ini memberikan gambaran betapa pentingnya toleransi dan pemahaman antaragama untuk menciptakan masyarakat yang damai dan makmur.

Jadi, jawabannya apa? Kehidupan para sahabat di Habasyah adalah representasi dari tekad dan komitmen terhadap kebebasan beragama. Mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga beradaptasi dan berkembang di tempat baru, menunjukkan bahwa iman dan kemauan keras dapat menjembatani setiap rintangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *