Sekolah

Kalimat Pola Hubungan yang Digunakan pada Larik Pertama Gurindam

×

Kalimat Pola Hubungan yang Digunakan pada Larik Pertama Gurindam

Sebarkan artikel ini

Gurindam adalah salah satu jenis sastra lama dari kebudayaan Melayu. Dengan struktur puisinya yang unik, gurindam dapat menyampaikan berbagai pesan dan hikmah melalui perumpamaan-perumpamaan indah. Salah satu karakteristik menonjol dari gurindam adalah pada struktur kalimatnya, khususnya kalimat pola hubungan yang digunakan pada larik pertama.

Untuk memahami kalimat pola hubungan di gurindam, mari kita lihat definisi gurindam terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurindam didefinisikan sebagai puisi lama Melayu yang setiap baitnya terdiri dari dua baris dengan pola a-b-a-b. Bait kedua (baris kedua) biasanya merupakan penjelas atau konklusi dari bait pertama (baris pertama).

Kalimat pola hubungan pada larik pertama gurindam biasanya berfungsi sebagai premis atau proposisi; yaitu suatu pernyataan atau konsep yang diletakkan di awal sebagai dasar pembentukan argumen atau pemikiran. Kalimat ini biasanya berbentuk pernyataan umum yang masih bersifat samar atau abstract. Misalnya, “Tiada berdaya bila tak berusaha”.

Pada larik kedua, akan ditambahkan kalimat lain sebagai penjelas atau penegas dari kalimat di larik pertama. Dalam contoh di atas, larik kedua bisa seperti, “Seperti tanaman yang tak akan tumbuh tanpa air dan sinar matahari”. Jadi, kalimat pola hubungan pada larik pertama gurindam adalah kalimat yang berfungsi sebagai proposisi atau pernyataan awal yang kemudian akan dijelaskan atau ditegaskan di larik berikutnya.

Dari sini, kita dapat memahami bahwa gurindam memiliki struktur dan pola tertentu dalam penyampaian pesannya. Setiap larik dan baitnya terkait dan membentuk kesatuan makna yang utuh. Ini adalah keindahan dari gurindam dan sastra Melayu pada umumnya, yang mampu menyampaikan pesan dalam bentuk yang indah dan artistik.

Jadi, jawabannya apa? Kalimat pola hubungan yang digunakan pada larik pertama gurindam adalah kalimat yang berfungsi sebagai proposisi atau pernyataan awal yang dijelaskan atau ditegaskan pada larik berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *