Sekolah

Apakah Anda Pernah Masuk Kedalam Sebuah Restoran untuk Makan Siang dan Melihat Bahwa Restoran Tersebut Hampir Kosong, Mungkin Anda Bertanya Mengapa Restoran Tersebut Tetap Buka. Menurut Pendapat Sebagian Pelanggan Sepertinya Pembukaan Restoran di Jam Makan Siang Tidak Akan Dapat Menutupi Biaya Operasional Tersebut. Mengacu Pada Teori Produksi Dengan Mempertimbangkan Biaya Tetap dan Biaya Variable, Analisalah Mengapa Restoran Tersebut Tetap Membuka Usahanya Pada Jam Makan Siang?

×

Apakah Anda Pernah Masuk Kedalam Sebuah Restoran untuk Makan Siang dan Melihat Bahwa Restoran Tersebut Hampir Kosong, Mungkin Anda Bertanya Mengapa Restoran Tersebut Tetap Buka. Menurut Pendapat Sebagian Pelanggan Sepertinya Pembukaan Restoran di Jam Makan Siang Tidak Akan Dapat Menutupi Biaya Operasional Tersebut. Mengacu Pada Teori Produksi Dengan Mempertimbangkan Biaya Tetap dan Biaya Variable, Analisalah Mengapa Restoran Tersebut Tetap Membuka Usahanya Pada Jam Makan Siang?

Sebarkan artikel ini

Dalam dunia bisnis, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dan dipahami dengan baik, termasuk dalam hal operasional sebuah restoran. Mungkin tampak aneh melihat restoran yang hampir kosong tetap beroperasi pada jam makan siang, tetapi jika kita menganalisis lebih dalam dengan mengacu pada teori produksi, hal ini bukanlah sebuah ketidakrasionalan.

Biaya Tetap Vs Biaya Variabel

Sebelum menjawab pertanyaan utama, mari kita pahami dulu konsep dasar biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang harus ditanggung oleh restoran terlepas dari apakah mereka beroperasi atau tidak. Ini bisa meliputi biaya sewa, asuransi, dan gaji karyawan. Di sisi lain, biaya variabel berhubungan dengan biaya yang berubah sesuai dengan nivel operasional restoran seperti biaya bahan makanan, utilitas, dan jam kerja tambahan bagi karyawan.

Dengan mengacu pada teori produksi, sebuah restoran harus mencoba untuk meminimalkan biaya tetap mereka sebab biaya ini harus dibayar tanpa mempertimbangkan berapa banyak pelanggan yang melayani mereka. Dalam hal ini, memilih untuk tetap buka meskipun tidak ada banyak pelanggan bisa menjadi cara mereka untuk memaksimalkan penggunaan ressource yang mereka bayar (sewa, gaji, dll.).

Alasan Restoran Tetap Buka

Walaupun tampak hampir kosong, tetap ada peluang restoran untuk melayani beberapa pelanggan yang mungkin masuk. Pelanggan ini tentu saja berpotensi untuk memberikan tambahan pendapatan. Restoran harus mempertimbangkan bahwa setiap jam penutupan adalah peluang yang hilang untuk membuat penjualan.

Selain itu, restoran juga harus mempertimbangkan reputasi dan ketersediaan mereka. Mereka pasti ingin dikenal sebagai tempat yang buka dan siap melayani setiap saat. Hal ini sangat penting dalam membangun kepercayaan pelanggan yang dapat berdampak positif terhadap reputasi restoran dan penjualan jangka panjang.

Kesimpulan

Jadi, membuka restoran di jam makan siang dengan sedikit pelanggan tetap rasional dari perspektif ekonomi. Biaya tetap, potensi penjualan, dan reputasi adalah alasan mengapa restoran melanjutkan operasionalnya pada jam makan siang walaupun tidak banyak pelanggan. Dalam menjalankan bisnis, penting untuk memahami bahwa tidak semua keputusan didasarkan pada profit jangka pendek, beberapa adalah investasi untuk masa depan.

Jadi, jawabannya apa? Biaya tetap, potensi penjualan, dan reputasi adalah alasan logis mengapa restoran tetap buka di jam makan siang meski tampak sepi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *