Ilmu

Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil APRA Dipimpin Oleh…

×

Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil APRA Dipimpin Oleh…

Sebarkan artikel ini

Pada 17 Desember 1950, kota Bandung diguncang oleh kejadian bersejarah yang dikenal sebagai “Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil” atau APRA. Pemberontakan ini dipimpin oleh seorang tokoh militer yang kontroversial, yaitu Raymond Paul Pierre “Turk” Westerling.

Siapa Raymond Westerling?

Raymond Paul Pierre “Turk” Westerling, lahir di Turki pada 31 Agustus 1919, dan tumbuh besar di Belanda. Selama Perang Dunia II, ia bergabung dengan tentara Belanda dan berperang melawan Jerman Nazi. Westerling mendapatkan pengakuan atas keberaniannya dalam peperangan dan kemudian ditugaskan ke Indonesia sebagai perwira tinggi pada tahun 1945.

Latar Belakang Pemberontakan APRA

Sebagai bagian dari penugasan ke Indonesia, Westerling mendapatkan tugas untuk melakukan operasi militer dengan tujuan mempertahankan kedaulatan Belanda atas Indonesia, yang pada saat itu sedang berjuang untuk kemerdekaannya. Namun operasi-operasi yang dipimpin oleh Westerling itu kontroversial dan melanggar HAM, yang mengukir namanya dalam sejarah Indonesia sebagai “algojo.”

Selepas perang kemerdekaan, Westerling dan pengikutnya yang disebut Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), masih bertahan di Indonesia dengan tujuan memulihkan kedaulatan Belanda. Pemberontakan ini merupakan bagian dari usaha mereka untuk menggulingkan pemerintahan yang baru dibentuk.

Pemberontakan APRA

Pada 17 Desember 1950, Westerling dan APRA melancarkan pemberontakan di Bandung dengan rencana menggulingkan pemerintah Indonesia dan membentuk pemerintah tandingan. Pemberontakan ini dimulai dengan serangan mendadak ke beberapa markas militer penting, termasuk pendudukan gedung radio Bandung untuk menyiarkan proklamasi pemerintahan baru.

Namun, pasukan APRA tidak berhasil menguasai Bandung. Pukulan balasan dari tentara Indonesia berhasil menumpas pemberontakan ini dalam waktu singkat. Westerling sendiri berhasil melarikan diri dan kemudian dihukum mati in absentia oleh pengadilan militer Indonesia.

Kesimpulan

Pemberontakan APRA atau Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil menjadi bagian penting dalam sejarah Indonesia, mengingat betapa Indonesia harus melalui berbagai rintangan dan tantangan dalam mempertahankan kemerdekaannya. Pemberontakan ini merupakan salah satu contoh bagaimana dampak penjajahan masih terasa meskipun Indonesia telah resmi merdeka.

Jadi, jawabannya apa?

Pemberontakan APRA atau Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil dipimpin oleh Raymond Westerling. Meski pemberontakan ini gagal dan Westerling selanjutnya dinyatakan sebagai penjahat perang oleh Indonesia, peristiwa ini mencerminkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi Indonesia pada masa awal kemerdekaannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *