Pada masa sederajat dengan apa yang kita kenal sekarang sebagai zaman batu tua atau Paleolitikum, kehidupan manusia difokuskan pada dua kegiatan penting: berburu dan meramu. Periode ini disebut juga sebagai zaman berburu dan meramu, sebuah era di mana manusia belum mengetahui cara bertani atau beternak, dan oleh karena itu, ia bergantung sepenuhnya pada apa yang bisa ditemukannya di alam.
Kebudayaan Masyarakat Masa Berburu
Berburu adalah bagian penting dari gaya hidup dan kebudayaan masyarakat masa berburu dan meramu. Dalam konteks ini, berburu tidak hanya melibatkan tindakan fisik menangkap dan membunuh hewan, tetapi juga pengetahuan mendalam tentang habitat, tingkah laku, dan siklus hidup hewan-hewan tersebut.
Alat-alat primitif seperti tombak, panah, dan perangkap adalah beberapa alat utama yang digunakan dalam berburu. Menggunakan batu dan tulang, manusia prasejarah merancang alat-alat ini dengan cerdik untuk beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan dan mangsa. Selain itu, pengetahuan tentang jejak hewan juga merupakan komponen penting dalam kebudayaan berburu ini.
Dalam masyarakat berburu, biasanya ada pembagian kerja berbasis gender. Pria biasanya berburu hewan besar, sedangkan wanita dan anak-anak membantu dengan meramu dan berburu hewan kecil.
Kebudayaan Masyarakat Masa Meramu
Meramu melibatkan pengumpulan dan pengolahan sumber daya alam seperti tanaman, biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan, jamur, dan lain-lain. Meramu mengharuskan masyarakat memiliki pengetahuan mendalam tentang tumbuhan dan sumber makanan lainnya dalam lingkungan mereka. Mereka perlu mengetahui mana yang bisa dimakan, mana yang beracun, musim berbuah mana, dan cara terbaik untuk menyimpan dan mengolah mereka.
Seringkali, wanita dan anak-anak adalah yang bertanggung jawab atas meramu. Keterampilan ini biasanya diajarkan dari generasi ke generasi, dan melibatkan pengenalan detil baik secara visual maupun melalui bau dan rasa.
Jejak Kebudayaan Masyarakat Masa Berburu dan Meramu
Kebudayaan masyarakat masa berburu dan meramu bisa ditelusuri melalui penemuan arkeologis. Alat-alat batu, goa yang dicat dengan gambar hewan, dan puing-puing tempat tinggal hingga hari ini memberikan bukti visual kehidupan saat itu.
Namun, peninggalan fisik hanyalah satu bagian dari cerita. Pengetahuan prasejarah tentang alam sekitar, cara mengumpulkan makanan, membuat alat, dan organisasi sosial, juga menjadi warisan budaya yang berharga bagi umat manusia.
Jadi, jawabannya apa? Kebudayaan masyarakat masa berburu dan meramu adalah kumpulan pengetahuan, keterampilan, dan sikap terhadap alam yang diadaptasi pada waktu itu untuk bertahan hidup. Tinggalan-tinggalan budaya mereka menunjukkan betapa cerdik dan peka mereka dalam menghadapi tantangan lingkungan.