Nabi Muhammad SAW adalah seorang rasul yang memperoleh wahyu dari Allah SWT. Dia merupakan rasul terakhir dan membawa misi untuk menyempurnakan ajaran agama Islam yang sebelumnya telah diajarkan oleh rasul-rasul Allah lainnya. Tetapi, tahukah Anda siapa orang yang pertama kali membenarkan kerasulan Nabi Muhammad?
Khadijah binti Khuwailid, adalah sosok yang menjadi titian awal pensucian agama Islam. Ia adalah istri pertama Nabi Muhammad dan juga orang yang pertama kali membenarkan kerasulan Muhammad SAW.
Khadijah adalah seorang pedagang sukses yang berasal dari keluarga kaya dan berpengaruh di Quraish. Ketika Nabi Muhammad SAW masih bekerja sebagai pengurus barang dagangan Khadijah, ia telah sangat mengagumi kejujuran dan akhlak Nabi. Pada suatu hari, Khadijah memutuskan untuk melamar Nabi dan mereka kemudian menikah.
Ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira, ia merasa takut dan bingung. Setelah menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad SAW pulang ke rumah dalam keadaan ketakutan. Saat itu, Khadijah telah menjadi sosok yang mendukung dan menenangkan Nabi. Ia meyakini bahwa Muhammad adalah rasul terakhir yang dikirim oleh Allah.
Khadijah sangat percaya dan yakin akan kerasulan suaminya bahkan sebelum Nabi Muhammad SAW sendiri mengerti apa yang sedang terjadi padanya. Ia menjadi orang yang pertama kali beriman pada wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad dan menjadi Muslim yang pertama.
Dukungan Khadijah kepada Nabi Muhammad tidak hanya berupa kepercayaan tetapi juga material. Ia memberikan harta bendanya untuk mendukung usaha suaminya dalam menyebarkan ajaran Islam. Dengan kondisi finansial yang baik, Nabi Muhammad bisa lebih fokus dalam menjalankan misinya.
Berbeda dengan Khadijah, orang-orang terdekat Nabi Muhammad yang lain awalnya meragukan kerasulan Nabi. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai percaya dan menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Jadi, jawabannya apa? Orang yang pertama kali membenarkan kerasulan Nabi Muhammad adalah Khadijah, istri pertama Nabi Muhammad. Ia menjadi penopang utama dalam perjuangan Nabi dalam menjalankan misi dakwahnya.