Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Sebelumnya, alat ini dibuat dengan berbagai bahan pengisi, seperti air dan raksa. Namun, sekarang ini zat pengisi termometer umumnya tidak menggunakan air. Lalu, mengapa demikian? Ada beberapa alasan penting mengapa air bukanlah bahan pilihan yang ideal untuk digunakan dalam termometer.
Pertama, air memiliki titik beku dan titik didih yang tidak memungkinkan penggunaan dalam rentang suhu yang ekstrem. Titik beku air adalah 0 derajat Celsius dan titik didihnya adalah 100 derajat Celsius. Ini berarti bahwa termometer berbasis air tidak bisa digunakan di bawah 0 derajat Celsius atau di atas 100 derajat Celsius. Jika termometer diisi dengan air dan digunakan dalam kondisi di bawah titik beku, air akan membeku dan merusak termometer itu sendiri.
Kedua, air memiliki koefisien ekspansi termal yang relatif rendah. Koefisien ekspansi termal adalah ukuran sejauh mana suatu zat berubah ukuran sebagai respons terhadap perubahan suhu. Jika koefisien ekspansi termal rendah, artinya zat tersebut tidak akan bereaksi sebanyak mungkin terhadap perubahan suhu. Ini membuat air menjadi tidak ideal sebagai zat pengisi termometer karena akan membuat pembacaan suhu menjadi kurang akurat.
Ketiga, air juga dapat menguap pada suhu ruangan jika terpapar udara, yang juga dapat mengganggu pembacaan dan fungsi termometer. Kerentanan air terhadap penguapan membuatnya kurang stabil dan tidak ideal untuk penggunaan dalam alat pengukur suhu.
Sebagai gantinya, zat seperti raksa dan alkohol sering digunakan dalam pembuatan termometer. Raksa, misalnya, memiliki rentang suhu kerja yang luas dan tidak akan membeku sampai -38,83 derajat Celsius. Ini memungkinkan penggunaan termometer raksa dalam kondisi sangat dingin.
Demikianlah beberapa alasannya. Meski air adalah zat yang umum dan mudah ditemukan, karakteristiknya membuatnya kurang ideal untuk digunakan sebagai pengisi dalam termometer.
Jadi, jawabannya apa? Air tidak digunakan dalam termometer karena keterbatasannya seperti rentang suhu kerja yang sempit, koefisien ekspansi termal yang rendah, dan tingkat penguapan yang tinggi.