Ada kenangan yang mendalam tentang perjalanan asmara kita, saat kamu yang berpengalaman meruntuhkan tembok pertahanan hati aku yang polos.
Aku ingat dengan jelas bagaimana awalnya kita bertemu. Wajahmu yang tampan dengan senyuman yang selalu menemaninya, pertama kali berjumpa dalam sebuah perayaan kecil di lingkungan tempat kita berdua tinggal.
Kamu—ya, kamu dengan segala pengalaman hidup, perjalanan cinta, dan kebijaksanaan—secara mendadak mencuri perhatian dari seorang gadis polos seperti aku. Sosokmu begitu menyita perhatian, tak heran jika banyak yang merasa kehilangan ketika hatimu diperebutkan olehku. Kamu yang berpengalaman, dan aku, yang polos—kita memulai kisah asmara yang tak terduga, tak terencana.
Cerita cinta kita bukanlah semacam kisah cinta yang dipenuhi dengan kata-kata manis yang berlebihan. Lebih dari itu, cinta kita adalah tentang pengorbanan, saling memahami, dan terus belajar.
Aku yang polos belajar jatuh cinta dari kamu, belajar bagaimana merasakan sakit, kehilangan, dan kebahagiaan. Kamu yang berpengalaman memberi aku pelajaran tak ternilai tentang cinta, bahkan ketika itu menyakitkan. Kamu mengajari aku bagaimana mencintai tanpa syarat, bagaimana menerima orang lain apa adanya, dan bagaimana memaafkan.
Terima kasih telah menjadi guru dalam hidupku, sekaligus menjadi bagian dari kisah asmaraku.
Jika ditanya apa artinya cinta, aku tak akan pernah bisa menjawabnya dengan tepat. Namun, jika ditanya apa pengalaman terindah dalam hidupku, jawabannya pasti tentang kisah asmara kita—antara aku yang polos dan kamu yang berpengalaman.
Kisah ini lebih dari sekedar sebuah kisah, bukti bahwa cinta tidak memandang siapa kita, berapa umur kita, atau berapa banyak pengalaman yang kita miliki. Cinta tumbuh di tempat yang paling tak terduga, dan itulah yang terjadi pada kita.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah cinta—cinta yang tulus, yang dipupuk dengan pengertian dan pengalaman. Cinta yang telah merubah aku, seorang gadis polos, menjadi perempuan yang tahu bagaimana mencintai dan dicintai. Dan kamu, dengan segala pengalamanmu, telah menerima cintaku apa adanya. Itulah jawabannya.
