Sekolah

Ayat Alkitab: Celakalah Orang yang Mencampur Minuman Keras

×

Ayat Alkitab: Celakalah Orang yang Mencampur Minuman Keras

Sebarkan artikel ini

Tragisnya banyak orang yang terperosok dalam jerat perilaku buruk, salah satunya adalah konsumsi alkohol secara berlebihan atau kompulsif. Alkitab berbicara dengan jelas tentang bahaya penyalahgunaan alkohol. Salah satu ungkapan terkuat turut termuat dalam Kitab Yesaya, dalam ayat yang mengatakan: “Celakalah orang yang mencampur minuman keras” (Yesaya 5:22).

Orang yang mencampur minuman keras ditunjukkan sebagai perumpamaan untuk mereka yang mengabaikan kebenaran dan keadilan, dan lebih memilih untuk diperbudak oleh nikmat dunia yang sementara, dalam hal ini adalah alkohol. Kata ‘celaka’ menunjukkan kerugian atau bahaya yang parah.

Konteks dan Interpretasi

Yesaya adalah seorang nabi yang hidup di periode Kerajaan Yehuda dan berdakwah untuk memperingatkan umat tentang dampak negatif dari tindakan dan kebiasaan yang tidak berasaskan pada ajaran Tuhan. Pada masa ini, minuman beralkohol cenderung menjadi simbol untuk kehidupan hedonis dan pemujaan kepada dewa-dewa asing.

Dalam konteks Yesaya 5:22, pencampuran minuman keras digunakan sebagai simbol untuk perilaku hedonis di mana seseorang mencari kepuasan duniawi di atas prinsip dan nilai-nilai agama. Orang-orang seperti ini sering kali menggunakan alkohol sebagai alat untuk melupakan tanggung jawab dan kewajiban moral mereka, dan genealogi mereka menjadi prioritas rendah.

Ajaran dan Pelajaran

Ayat ini menyoroti pentingnya menjalani hidup yang berorientasi pada kebenaran dan keadilan, daripada terjebak dalam penyalahgunaan alkohol dan perilaku buruk lainnya. Minuman keras dalam konteks ini dianggap sebagai simbol bagi kehidupan duniawi yang sementara dan memuaskan hasrat jangka pendek, di mana iman dan ketaatan kepada Tuhan sering kali terabaikan.

Alkitab mengajarkan agar kita hidup dalam kebenaran dan keadilan. Kita harus menjalani hidup ini dengan penuh pertimbangan dan kesadaran, bukan hanya sekedar mencari kepuasan duniawi. Pemahaman dan pengetahuan akan Tuhan yang sebenarnya dapat memberikan kedamaian dan kebahagiaan sejati.

Penutup

Dalam merenungkan “celakalah orang yang mencampur minuman keras”, kita diingatkan bahwa hidup bukanlah tentang kepuasan pribadi atau kesenangan jangka pendek, tetapi tentang menjalankan peran kita dalam Kerajaan Tuhan. Jangan biarkan nikmat duniawi, seperti alkohol, menyita fokus kita dan menghalangi kita dari apa yang benar-benar penting.

Alkitab menggunakan bahasa yang kuat untuk menyampaikan pesan bagi kita agar menjauhi bentuk hedonisme dan kehidupan duniawi. Maka, ajakan untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan harus kita terima dan jalankan dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, jawabannya apa? Kristiani harus berpegang teguh pada prinsip dan nilai-nilai agama, menjalani hidup yang penuh dengan kebenaran dan keadilan dan menjauhkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan alkohol atau perilaku buruk lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *