Budaya

Candi Muara Takus di Jambi Sudah Banyak yang Rusak Karena

×

Candi Muara Takus di Jambi Sudah Banyak yang Rusak Karena

Sebarkan artikel ini

Candi Muara Takus merupakan salah satu warisan historis dan budaya yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia. Candi ini terletak di Provinsi Jambi, tepatnya di Kecamatan Muara Takus, Kabupaten Kampar. Namun, seiring berjalannya waktu, candi yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya ini mulai mengalami kerusakan.

Sejumlah faktor menjadi penyebab kerusakan yang mengancam keberadaan Candi Muara Takus hari ini. Beberapa di antaranya meliputi faktor alam, kurangnya perhatian dan pemeliharaan, serta perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Faktor Alam

Candi Muara Takus didirikan sejak abad ke-7 Masehi. Sebagai sebuah bangunan yang sangat tua, tentu saja faktor alam memiliki kontribusi besar terhadap kerusakan yang terjadi. Cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia beberapa tahun belakangan ini seperti banjir, angin kencang, dan gempa bumi berpotensi merusak struktur bangunan candi ini. Tak hanya itu, erosi tanah dan vegetasi liar yang tumbuh juga mempengaruhi kondisi Candi Muara Takus.

Kurangnya Perhatian dan Pemeliharaan

Selain faktor alam, kurangnya perhatian dan pemeliharaan juga menjadi salah satu penyebab kerusakan Candi Muara Takus. Meski sempat mendapatkan sentuhan restorasi pada tahun 1980-an, namun sepertinya perawatan yang dilakukan tidak berkelanjutan. Pendanaan yang minim dan keterbatasan akses informasi tentang cara merawat dan melestarikan struktur kuno semacam candi turut mempengaruhi kondisi ini.

Perbuatan Manusia

Perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab juga menjadi faktor utama lain yang mempercepat kerusakan Candi Muara Takus. Baik itu aksi vandalisme, pencurian artefak, hingga tindakan merusak bangunan candi secara langsung sangat berdampak terhadap keberlangsungan candi ini.

Pelajaran yang bisa diambil dari kondisi Candi Muara Takus adalah pentingnya upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang dimiliki. Pemerintah, aktivis pelestarian budaya, maupun masyarakat umum perlu memiliki pemahaman yang sama agar peninggalan bersejarah seperti Candi Muara Takus tidak terus berlumuran kerusakan.

Perlu ada kerja sama yang baik dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya. Metode-metode pelestarian dan pengawetan yang baik perlu diterapkan. Not just to maintain, but to allow future generations to have a crystal clear understanding of the nations’ cultural heritage.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah upaya kolaboratif, pendidikan masyarakat tentang pentingnya pelestarian, pemahaman mengenai teknik-teknik konservasi, dan dukungan penuh dari pemerintah menjadi penyelesaian yang efektif untuk menghentikan kerusakan yang terjadi pada Candi Muara Takus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *