Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberikan hak kepada setiap warganya untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan keputusan, termasuk pemilihan ketua organisasi masyarakat seperti RW. Oleh karena itu, setiap warga berhak menyatakan pendapatnya akan tetapi banyak cara untuk melakukan itu dengan rasa hormat dan keadilan. Bila seorang warga mengekspresikan ketidaksetujuannya dengan menghina dan mencoba mendiskreditkan kolega mereka, itu bertentangan dengan semangat dan prinsip-prinsip demokrasi.
Menjelek-jelekkan adalah Bukan Sikap Demokratis
Setiap individu memiliki hak untuk menyuarakan pendapat dan ketidaksetujuannya. Namun, dalam demokrasi, sangat penting untuk menghargai hasil pemilihan dan pendapat orang lain. Menjelek-jelekkan orang lain bukanlah cara yang demokratis untuk menyampaikan ketidaksetujuan. Sudut pandang semacam itu dapat menciptakan benci dan permusuhan dalam masyarakat, dua hal yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip utama demokrasi.
Usaha untuk Membatalkan Hasil Pemilihan
Mencoba membatalkan hasil pemilihan bukanlah sikap yang sehat dalam suatu demokrasi. Hasil pemilihan harus dihargai dan dihormati oleh setiap warga negara – itu adalah inti dari sistem demokratis. Tindakan semacam ini menciptakan ketidakstabilan dan dapat merusak kepercayaan masyarakat pada proses demokratis.
Menghormati Hasil dan Maju Bersama
Sikap yang lebih demokratis adalah menghargai keputusan mayoritas dan bekerja bersama pemimpin baru untuk mencapai tujuan masyarakat. Pendapat dan ketidaksetujuan masih dapat disampaikan, tetapi sebaiknya dilakukan dalam cara yang konstruktif dan menghormati.
Demikianlah, warga yang menjelek-jelekkan ketua RW baru dan berusaha membatalkan hasil pemilihan tidak menunjukkan sikap demokratis karena tidak menghargai hak suara mayoritas dan merusak kepercayaan pada proses demokrasi itu sendiri. Dalam masyarakat demokratis, setiap anggota dihargai dan dipandu oleh prinsip-prinsip rasa hormat, keadilan, dan kerjasama.