Sekolah

Pendidikan Kontekstual Berbasis Projek yang Berpusat pada Murid Menjadi Paradigma Pendidikan Penguatan Karakter Kemandirian. Mengapa Paradigma Tersebut Menempatkan Murid sebagai Pusat Pembelajaran?

×

Pendidikan Kontekstual Berbasis Projek yang Berpusat pada Murid Menjadi Paradigma Pendidikan Penguatan Karakter Kemandirian. Mengapa Paradigma Tersebut Menempatkan Murid sebagai Pusat Pembelajaran?

Sebarkan artikel ini

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, pendidikan pun mengalami perkembangan yang signifikan. Metode belAJar mengajar yang tadinya sifatnya konvensional berubah menjadi lebih kontekstual berbasis projek dan berpusat pada murid. Inilah yang dikenal sebagai paradigma pendidikan penguatan karakter kemandirian. Paradigma ini memiliki prinsip-prinsip khusus yang menjadikan murid sebagai pusat pembelajaran. Lantas, mengapa paradigma pendidikan pengkuatan karakter kemandirian menempatkan murid sebagai pusat pembelajaran?

Pendidikan Berpusat pada Murid

Pusat dari pendidikan adalah murid, bukan guru atau materi yang diajarkan. Dalam konteks ini, pendidikan harus dapat memfasilitasi murid agar dapat belajar dengan mandiri dan kritis. Kemampuan ini diperlukan untuk mempersiapkan murid agar dapat menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih baik.

Pendidikan berpusat pada murid berarti memberi kesempatan kepada murid untuk menjadi bagian aktif dalam proses belajar mengajar. Murid diberi kesempatan untuk berinteraksi, berdiskusi, mengeksplorasi, dan menemukan solusi atas masalah yang dihadapi. Dengan demikian, mereka tidak hanya menerima pengetahuan secara pasif, tetapi juga mengalami proses belajar yang lebih mendalam dan bermakna.

Penguatan Karakter Kemandirian

Pemanfaatan pendidikan kontekstual berbasis projek merupakan salah satu metode yang efektif dalam meningkatkan kemandirian murid. Melalui metode ini, murid diberi kesempatan untuk menyelesaikan projek atau tugas secara mandiri. Proses ini melibatkan pengetahuan, keterampilan, dan juga sikap yang harus dikembangkan oleh murid.

Kemandirian yang ditekankan dalam pendidikan ini bukan hanya kemandirian dalam menyelesaikan tugas, tetapi juga kemandirian dalam berpikir dan bertindak. Murid diharapkan bisa menjadi individu yang mampu membuat keputusan yang tepat, bertanggung jawab atas tindakannya, dan dapat memecahkan masalah dengan kreatif dan inovatif.

Kesimpulan

Paradigma pendidikan penguatan karakter kemandirian lebih dari sekadar merubah metode belajar mengajar. Paradigma ini bertujuan untuk merubah murid menjadi individu yang berwawasan luas, memiliki sikap positif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan menjadikan murid sebagai pusat pembelajaran, pendidikan dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan ini. Jadi, paradigma pendidikan yang berpusat pada murid bukanlah sekadar konsep atau teori, tetapi juga implementasi yang konkrit dari bagaimana pendidikan seharusnya berlangsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *