Hukum yang paling relevan dengan pernyataan tersebut adalah Hukum Marginal Utility yang Menurun, yang merupakan dasar ekonomi konsumen.
Hukum Marginal Utility yang Menurun
Hukum Marginal Utility yang Menurun, atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “Law of Diminishing Marginal Utility”, adalah sebuah hukum dalam ekonomi yang menjelaskan fenomena penurunan kepuasan yang diterima konsumen seiring bertambahnya jumlah konsumsi suatu barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu. Hukum ini dianggap sebagai salah satu dasar logika konsumsi dalam teori ekonomi konsumen kerana mampu menjelaskan bagaimana individu membuat keputusan konsumsi.
Konsep ini analog dengan situasi ketika Anda meminum air saat berolahraga, gelas pertama seringkali memberikan kepuasan maksimum karena mampu memuaskan dahaga dengan cepat. Namun, seiring bertambahnya jumlah gelas yang diminum (dalam hal ini, gelas ketiga), tingkat kepuasan yang dirasakan cenderung menurun. Hal ini karena dorongan awal untuk mengonsumsi (dalam hal ini, dahaga) berkurang seiring bertambahnya jumlah konsumsi.
Rasa hilang dahaga setelah minum gelas pertama adalah contoh dari utility atau kepuasan yang diperoleh. Namun, ketika Anda terus meminum air meski dahaga sudah terpuaskan, kepuasan yang Anda dapatkan (marginal utility) mulai menurun.
Implikasi Hukum Marginal Utility yang Menurun
Hukum ini memiliki beberapa implikasi penting, baik dalam konteks ekonomi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu implikasinya adalah, hal ini mendorong individu untuk mendiversifikasi konsumsi mereka sehingga mereka dapat memaksimalkan kepuasan yang mereka peroleh dari konsumsi mereka.
Secara umum, Hukum Marginal Utility yang Menurun memandu pembuat kebijakan dan individu dalam membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam menggunakan sumber daya yang terbatas. Manfaat tambahan yang diperoleh dari konsumsi atau penggunaan tambahan suatu barang atau jasa harus dipertimbangkan secara hati-hati terhadap biayanya.
Kesimpulan
Dengan memahami Hukum Marginal Utility yang Menurun, kita dapat membuat keputusan konsumsi yang lebih bijaksana untuk menjaga keseimbangan antara kepuasan yang diperoleh dan biaya yang berlaku. Seperti yang ditunjukkan oleh pernyataan di awal artikel ini, terkadang lebih banyak bukan berarti lebih baik dan itu adalah fokus utama dari hukum ini.
