Sosial

Jika Pada Seseorang Diketahui Jumlah Sel Darah Putihnya 26000/mm3, Wajahnya Pucat Karena Darah Merahnya Juga Berkurang, Dapat Dipastikan Orang Itu Menderita Apa?

×

Jika Pada Seseorang Diketahui Jumlah Sel Darah Putihnya 26000/mm3, Wajahnya Pucat Karena Darah Merahnya Juga Berkurang, Dapat Dipastikan Orang Itu Menderita Apa?

Sebarkan artikel ini

Dalam mempertahankan kesehatan, sistem imun manusia memiliki mekanisme kompleks yang melibatkan berbagai komponen termasuk sel darah putih atau leukosit. Pada kondisi normal, jumlah leukosit dalam tubuh manusia berkisar antara 4.000 hingga 11.000 sel/mm3. Namun, jika jumlah sel darah putih meningkat secara signifikan hingga mencapai 26.000 sel/mm3, ini mungkin menunjukkan ada masalah kesehatan yang serius.

Bila dikombinasikan dengan gejala pucat, yang mungkin disebabkan oleh penurunan jumlah sel darah merah atau anemia, kondisi ini bisa saja merupakan indikasi dari beberapa penyakit tertentu. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyakit yang mungkin diderita seseorang dengan kondisi tersebut.

1. Leukemia

Leukemia adalah jenis kanker darah yang ditandai dengan produksi sel darah putih yang berlebihan dan abnormal. Sel darah putih yang abnormal ini tidak berfungsi dengan baik dan bisa menghambat produksi sel darah merah yang menyebabkan anemia. Leukemia juga dapat menyebabkan pucat pada wajah dan rasa lelah yang ekstrem.

2. Infeksi

Infeksi bakteri atau virus seringkali menyebabkan peningkatan jumlah sel darah putih sebagai respons imun. Jika infeksi ini berat atau berkelanjutan, dapat juga mengganggu produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

3. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, bisa menyebabkan peningkatan jumlah sel darah putih sebagai reaksi terhadap proses inflamasi kronis. Penyakit-penyakit ini juga bisa mempengaruhi produksi dan fungsi sel darah merah.

Untuk mengetahui penyebab pasti dari kondisi ini, dibutuhkan pemeriksaan medis yang lebih rinci dan menyeluruh. Diperlukan pemeriksaan laboratorium, seperti tes darah lengkap, dan mungkin juga beberapa tes diagnostik lainnya. Hanya setelah analisis yang cermat, dokter dapat menentukan diagnosis yang tepat dan merencanakan strategi perawatan yang sesuai. Jadi, jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan kondisi serupa, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *