Dalam penjajahan ilmu pengetahuan, tiada sejarah yang lebih revolusioner daripada penemuan-penemuan Louis Pasteur dalam bidang mikrobiologi. Salah satu percobaannya yang paling terkenal yaitu penggunaan “labu leher angsa”. Alat sederhana ini semakin mencementaskan reputasi Pasteur sebagai pembangun fondasi dasar dalam teori perkembangan biologi dan medis modern.
Labu Leher Angsa: Apa Itu?
Labu leher angsa adalah bejana kaca dengan leher yang melengkung mirip leher burung angsa, yang di mana dipakai oleh Pasteur dalam eksperimennya. Tapi, apa fungsi pipa leher angsa pada labu tersebut?
Fungsi Leher Angsa
Fungsi pipa leher angsa dalam percobaan Pasteur yaitu menyaring partikel-partikel dari udara yang masuk ke dalam labu. Leher yang melengkung dalam labu tersebut berfungsi untuk mencegah partikel-partikel tersebut jatuh langsung ke dalam larutan yang ada di dalam labu. Partikel-partikel tersebut terjebak di leher yang melengkung dan larutan di dalam labu tetap steril.
Eksperimen Pasteur
Louis Pasteur melakukan eksperimennya untuk membantah teori ‘generatio spontanea’ atau “pembentukan langsung” (munculnya kehidupan secara spontan dari benda mati), sebuah konsep populer pada zamannya. Dia merancang percobaan dengan labu leher angsa ini untuk membuktikan bahwa organisme hidup tidak bisa muncul tanpa adanya organisme ‘pendahulu’ atau ‘induk’.
Dia memasukkan kaldu ke dalam labu dan membiarkannya mendidih untuk membunuh semua mikroorganisme. Kemudian, dia membiarkannya mendingin tanpa menutup ujungnya, sehingga udara bisa masuk tetapi debu dan mikroorganisme tidak bisa mencapai kaldu di bagian bawah labu karena terhalang oleh leher angsa tersebut.
Hasil Eksperimen
Kaldu di dalam labu tetap steril selama berbulan-bulan, menunjukkan bahwa mikroorganisme tidak bisa muncul dengan sendirinya. Akan tetapi, ketika Pasteur mematahkan leher angsa labu, sehingga partikel debu dan mikroorganisme bisa langsung jatuh ke dalam kaldu, kaldu tersebut menjadi keruh dan penuh dengan mikroorganisme.
Kesimpulan
Louis Pasteur, melalui percobaan labu leher angsa, membuktikan bahwa kehidupan tidak timbul secara spontan, melainkan dari organisme yang sudah ada. Fungsi pipa leher angsa adalah untuk mencegah partikel debu atau mikroorganisme jatuh ke dalam kaldu, sehingga menjaga status steril kaldu untuk membuktikan teorinya. Eksperimen ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan bidang biologi dan medis, menciptakan fondasi bagi ilmu kedokteran modern.