Ilmu

Etnosentrisme: Kecenderungan Menganggap Cara Hidup Sendiri sebagai Dasar Penilaian terhadap Cara Hidup Orang Lain dan Kaitannya dengan Ketimpangan Sosial

×

Etnosentrisme: Kecenderungan Menganggap Cara Hidup Sendiri sebagai Dasar Penilaian terhadap Cara Hidup Orang Lain dan Kaitannya dengan Ketimpangan Sosial

Sebarkan artikel ini

Etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan yang merasa cara hidup, nilai, dan norma dari kelompok budaya kita sendiri adalah pusat penilaian atau standar penilaian terhadap cara hidup, nilai, dan norma kelompok budaya lain. Etnosentrisme ini biasa terjadi dalam masyarakat multikultural yang mana terdapat beragam budaya dan etnis yang berbeda-beda. Dalam perspektif ini, budaya atau etnis sendiri seringkali dianggap superior atau lebih baik dibandingkan budaya atau etnis lain. Sayangnya, etnosentrisme ini kerap kali menimbulkan berbagai permasalahan, salah satunya adalah ketimpangan sosial.

Etnosentrisme dan Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan dalam hal akses dan distribusi sumber daya di masyarakat yang umumnya ditandai dengan adanya perbedaan signifikan antara yang kaya dan miskin, kuat dan lemah, mayoritas dan minoritas. Hal ini secara langsung dapat dihubungkan dengan etnosentrisme.

Ketika etnosentrisme terjadi, individu atau kelompok yang memiliki kecenderungan etnosentris cenderung melakukan pengekangan terhadap individu atau kelompok lain yang berbeda dari dirinya sendiri. Pengekangan ini bisa berupa pengekangan sumber daya, hak, dan kesempatan. Dengan demikian, etnosentrisme bisa menjadi sumber dari ketimpangan sosial.

Contohnya, dalam suatu negara dengan beragam etnis dan budaya, bisa jadi etnis mayoritas menganggap dirinya lebih unggul dan berhak mendapatkan sumber daya atau fasilitas lebih banyak dibanding etnis minoritas. Jika keadaan ini berlangsung lama dan tidak ada upaya untuk mengatasinya, maka akan timbul ketimpangan sosial dimana etnis minoritas menjadi korban dari etnosentrisme etnis mayoritas.

Menyikapi Etnosentrisme dan Menanggulangi Ketimpangan Sosial

Dalam menghadapi etnosentrisme yang berpotensi menjadi sumber ketimpangan sosial, diperlukan pendekatan yang berorientasi pada toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman. Selain itu, pemerintah juga harus turut serta dalam memberikan kesempatan yang sama bagi tiap individu atau kelompok, tanpa memandang etnis atau budaya mereka.

Selain itu, edukasi juga perlu diterapkan dalam masyarakat untuk membangun pemahaman bahwa setiap etnis atau budaya memiliki keunikan dan keberhargaan tersendiri. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik, diharapkan etnosentrisme dapat berkurang dan menciptakan masyarakat yang harmonis dan seimbang dalam hal distribusi dan akses sumber daya.

Dengan demikian, untuk mewujudkan keadilan sosial dan mengatasi ketimpangan sosial, kita harus menumbuhkan sikap saling menghargai dan mengakui keberagaman budaya dalam masyarakat tanpa adanya pandangan yang bias.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *