Budaya

Batuan Intrusi Membeku di Dalam Permukaan Bumi, Sedangkan Batuan Ekstrusi Terbentuk dari Proses Pembekuan Magma Cair Karena Material Mengalami Apa?

×

Batuan Intrusi Membeku di Dalam Permukaan Bumi, Sedangkan Batuan Ekstrusi Terbentuk dari Proses Pembekuan Magma Cair Karena Material Mengalami Apa?

Sebarkan artikel ini

Geologi adalah cabang ilmu alam yang mempelajari bahan-bahan penyusun bumi, struktur, proses fisik yang terjadi, dan sejarah planet kita. Salah satu topik utama dalam geologi adalah batuan, yang bisa terbentuk dari berbagai proses alami. Ada tiga kategori utama batuan, yaitu batuan beku (igneous), sedimen, dan metamorf. Batuan beku sendiri terbagi menjadi dua, yakni batuan intrusi dan ekstrusi.

Batuan Intrusi

Batuan intrusi, juga dikenal sebagai batuan plutonik, adalah jenis batuan beku yang terbentuk ketika magma mendingin dan membeku di bawah permukaan Bumi. Magma adalah material panas yang melimpah di mantel bumi dan, karena panas dan tekanannya, bisa naik ke kerak bumi.

Magma ini bergerak melalui retakan dan celah-celah dalam kerak, akhirnya mencapai area yang lebih dangkal di bawah permukaan. Di sini, ia mendingin dengan lambat dan menjadi batuan. Karena proses pendinginan ini berlangsung secara perlahan, kristal-kristal mineral di dalam batuan intrusi biasanya cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang.

Contoh umum dari batuan intrusi adalah granit dan diorit. Granit adalah batuan yang sering kita lihat dalam countertop dan monumen, sementara diorit lebih jarang ditemukan tetapi sering digunakan dalam pembuatan batu nisan dan batu untuk proyek konstruksi.

Batuan Ekstrusi

Sementara itu, batuan ekstrusi, juga dikenal sebagai batuan vulkanik, adalah batuan beku yang terbentuk dari pendinginan cepat magma yang mencapai permukaan Bumi, biasanya melalui letusan gunung berapi. Magma cair bergejolak mendekati atau mencapai permukaan bumi, tiba-tiba terpapar pada udara atau air, dan membeku.

Kalau intrusif lebih lambat membeku dan membentuk kristal besar, ekstrusi justru mendadak dingin dan mengkristal dengan cepat. Kondisi ini membuat ukuran kristal dalam batuan ekstrusi lebih kecil atau bahkan tak tampak oleh mata manusia.

Beberapa jenis batuan ekstrusi umum meliputi basal dan obsidian. Basalt adalah batuan hitam atau abu-abu gelap yang paling umum di permukaan bumi, dan biasanya ditemukan di dasar samudra. Obsidian, dikenal juga sebagai kaca vulkanik, adalah batuan alami yang tajam dan peka terhadap tekanan, sering digunakan dalam peralatan dan senjata oleh masyarakat prasejarah.

Kesimpulan

Batuan beku, baik intrusif maupun ekstrusif, merupakan cerminan dari proses geologis yang hebat dan kuat di bawah dan atas permukaan bumi kita. Melalui pemahaman batuan ini, kita semakin mengapresiasi kerumitan dan keindahan planet kita sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *