Kerajaan Mataram, yang berdiri dari abad 16 hingga 18, adalah salah satu kerajaan penting di Indonesia selama masa pra-kolonial. Di bawah kepemimpinan sejumlah penguasa, kerajaan ini melanjutkan ekspansi dan konsolidasi wilayahnya, termasuk melakukan serangan ke wilayah wilayah yang didominasi oleh Islam seperti Surabaya, Sumenep, Gresik, dan Pasuruan. Penyebab utama ekspansi ini bermuara pada tujuan politik pengaruh, ekonomi, agama, dan sumber daya.
Kekuasaan Politik dan Pengaruh
Sebagai kerajaan yang sedang berkembang, tuntutan atas kekuasaan dan pengaruh politik menjadi faktor utama dari ekspansi Mataram. Bagi penguasa Mataram, perluasan wilayah dan penyatuan berbagai entitas politik di bawah otoritas pusat adalah cara efektif untuk menguatkan posisi kerajaan. Surabaya, Sumenep, Gresik, dan Pasuruan adalah daerah-daerah yang strategis yang bisa meningkatkan pengaruh Mataram dalam arena politik regional.
Ekonomi dan Sumber Daya
Ekonomi kerajaan secara langsung terkait dengan pertumbuhan dan kekayaan wilayahnya. Wilayah yang beragam seperti Surabaya, Sumenep, Gresik, dan Pasuruan merupakan sumber daya alam yang berharga dan pusat perdagangan yang makmur. Dengan melakukan serangan dan kemudian mengambil alih kontrol atas wilayah-wilayah ini, Mataram dapat meningkatkan pendapatan kerajaan dan memberikan dorongan ekonomi yang signifikan.
Agama dan Konversi
Walaupun faktor agama mungkin bukan motivasi utama serangan ini, peran agama dalam konflik tidak dapat diabaikan. Mataram, yang didominasi oleh pemeluk Hindu dan Buddha, mungkin ingin menyebarluaskan pengaruh agama mereka ke wilayah Islam. Serangan ini mungkin juga merupakan upaya untuk mengendalikan atau minimal menahan pertumbuhan dan pengaruh Islam di Jawa.
Kesimpulan
Ekspansi Mataram ke Surabaya, Sumenep, Gresik, dan Pasuruan didorong oleh berbagai faktor. Mereka mencari pengaruh politik lebih besar, keuntungan ekonomi, dan kemungkinan penyebaran agama. Serangkaian serangan ini adalah bagian dari sejarah panjang konflik dan interaksi antara kerajaan-kerajaan di Kepulauan Nusantara ini.