Sekolah

Garis Khayal yang Dibuat oleh Weber Menambah Satu Wilayah Persebaran Fauna Indonesia Selain Australia dan Oriental: Contoh Fauna yang Berada dalam Wilayah yang Diklasifikasikan oleh Weber

×

Garis Khayal yang Dibuat oleh Weber Menambah Satu Wilayah Persebaran Fauna Indonesia Selain Australia dan Oriental: Contoh Fauna yang Berada dalam Wilayah yang Diklasifikasikan oleh Weber

Sebarkan artikel ini

Indonesia, dengan keanekaragaman hayatinya yang begitu besar, merupakan habitat bagi berbagai jenis spesies fauna unik. Alfred Russel Wallace, ilmuwan Britania, pernah menggagas konsep Garis Wallace yang membagi wilayah Indonesia menjadi dua bagian berdasarkan persebaran faunanya. Garis ini kemudian dijadikan dasar oleh berbagai ilmuwan dalam mengklasifikasikan spesies flora dan fauna.

Salah satu ilmuwan yang berusaha mengembangkan teori ini adalah Max Weber. Weber menciptakan konsep ‘garis khayal’, yang menambah satu wilayah persebaran fauna Indonesia selain Australia dan Oriental yang telah ada.

Garis Khayal oleh Weber

Konsep ‘garis khayal’ oleh Weber, juga dikenal sebagai Garis Weber, berfokus pada pemisahan antara jenis-jenis fauna berdasarkan persebaran geografis mereka. Selain itu, Weber juga mendefinisikan satu wilayah lagi, Area Weber, yang mencakup hampir sebagian besar wilayah Indonesia.

Fauna Dalam Wilayah yang Diklasifikasikan oleh Weber

Garis Weber tidak hanya merambah wilayah Bali dan Lombok, seperti Garis Wallace, tetapi juga meliputi sebagian besar wilayah Indonesia, Selain itu, wilayah Weber berpotensi memiliki keragaman fauna yang lebih besar dan unik. Untuk menjelaskan hal ini, berikut beberapa contoh fauna yang berada dalam wilayah yang diklasifikasikan oleh Weber:

  1. Anoa (Bubalus depressicornis): Hewan endemik Sulawesi ini merupakan salah satu contoh fauna dalam Area Weber. Sebagai hewan herbivora, Anoa merupakan bagian penting dari ekosistem lokal.
  2. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus): Badak ini adalah salah satu spesies paling langka di dunia dan hanya dapat ditemukan di Jawa, termasuk dalam wilayah persebaran Weber.
  3. Orangutan (Pongo spp.): Orangutan adalah salah satu fauna yang menunjukkan perbedaan geografis yang signifikan dan tersebar luas di Sumatera dan Kalimantan, bagian dari Area Weber.
  4. Cendrawasih (Paradisaea spp.): Burung endemik Papua ini merupakan simbol kekayaan fauna Area Weber.

Garis Weber, dengan wilayahnya yang luas dan beragam, memungkinkan adanya interaksi antara spesies yang berbeda dan memberi pengaruh besar pada keragaman hayati regional.

Jadi, jawabannya apa?

Dengan penjelasan di atas, jawabannya adalah Garis Weber berkontribusi membentuk satu wilayah persebaran fauna Indonesia yang sangat beragam. Konsep ini membuktikan bagaimana keragaman hayati Indonesia langsung dipengaruhi oleh persebaran geografis dan hubungan ekologi antar spesies. Contoh-contoh fauna seperti Anoa, Badak Jawa, Orangutan, dan Cendrawasih menunjukkan betapa unik dan beragamnya fauna yang berada dalam Area Weber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *