Dalam usaha untuk mengeksplorasi peran penting insulin dalam pengaturan tingkat glukosa dalam darah, penting untuk pertama-tama memahami proses biologis dasar yang terlibat. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas, yang berfungsi secara umum untuk mengontrol tingkat gula darah dalam tubuh manusia.
Bagaimana Insulin Bekerja
Insulin memenuhi fungsi ini dengan merangsang sel-sel lemak untuk mengambil glukosa (atau juga dikenal sebagai ‘gula’) dari darah dan mengubahnya menjadi energi. Setelah makan, jumlah glukosa dalam darah akan naik sebagai akibat dari sistem pencernaan mengubah makanan menjadi glukosa. Dalam respons terhadap peningkatan ini, pankreas sekresi insulin ke dalam aliran darah.
Begitu insulin mencapai sel-sel lemak, insulin “membuka” reseptor insulin pada permukaan sel-sel ini, memungkinkan glukosa “masuk” ke dalam sel. Begitu dalam sel, glukosa kemudian diubah menjadi bentuk energi yang bisa digunakan oleh sel.
Dari Glukosa ke Energi
Langkah pertama dalam proses ini adalah konversi Glukosa menjadi Glukosa-6-Fosfat (G6P). Enzim dalam sel yang bernama Hexokinase memfasilitasi reaksi ini. Kemudian, Glukosa-6-Fosfat (G6P) diubah menjadi Fruktosa-6-Fosfat (F6P) oleh enzim bernama fosfoglukosa isomerase. Langkah selanjutnya adalah pengubahan F6P menjadi Fruktosa-1,6-bisphosphate (FBP) oleh enzim yang disebut phosphofructokinase. Setelah beberapa langkah lainnya dalam proses ini, glukosa akhirnya diubah menjadi ATP, bentuk energi yang dapat digunakan oleh sel.
Upaya Mempertahankan Keseimbangan
Insulin berperan sangat penting dalam menjaga keseimbangan glukosa, yang seharusnya tetap dalam rentang yang sehat. Jika kadar glukosa dalam darah menjadi terlalu tinggi (hiperglikemia), dapat terjadi kerusakan jaringan dan organ yang berkembang seiring waktu, mengarah pada komplikasi jangka panjang seperti penyakit jantung, kebutaan, dan kerusakan ginjal. Jika kadar glukosa dalam darah menjadi terlalu rendah (hipoglikemia), individu dapat merasakan gejala seperti kebingungan, pusing, dan dalam kasus yang ekstrim, koma atau bahkan kematian.
Intervensi medis mungkin diperlukan di kedua skenario. Pada orang dengan diabetes tipe 1, tubuh mereka tidak memproduksi insulin sama sekali, sehingga mereka perlu mengambil insulin tambahan. Pada penderita diabetes tipe 2, tubuh mereka tidak menggunakan insulin dengan efisien seperti yang seharusnya, jadi mereka mungkin perlu mengambil obat dengan mekanisme aksi lain untuk membantu mengontrol glukosa darah.
Dengan pengetahuan yang cukup mengenai mekanisme kerja insulin dan pengaruhnya terhadap glukosa dalam darah, kita dapat mengetahui bagaimana insulin dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Hal ini penting untuk penanganan dan pengobatan beberapa kondisi kesehatan seperti diabetes.