Dalam siklus hidup seorang wanita, peristiwa yang berulang adalah pelepasan sel telur atau ovum dari ovarium. Peristiwa ini dikenal sebagai ovulasi dan biasanya terjadi setiap 28 hari.
Siklus Menstruasi dan Ovulasi
Pada wanita, siklus menstruasi rata-rata adalah setiap 28 hari, meskipun ini bisa berbeda antara 24 dan 35 hari. Pada siklus ini, perubahan hormon memicu pelepasan sel telur yang matang dari salah satu dari dua ovarium; peristiwa ini disebut ovulasi.
Perubahan hormonal ini disebabkan oleh peningkatan tingkat hormon folikel merangsang (FSH) dan luteinizing (LH), yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. FSH merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel di ovarium, contoh folikel adalah sel-sel yang berisi ovum atau sel telur. LH mencapai puncaknya dalam ‘ledakan LH’, yang merangsang folikel untuk pecah dan melepaskan ovum.
Masa Subur
Masa subur adalah waktu dalam siklus menstruasi ketika wanita paling mungkin untuk hamil jika mereka melakukan kontak seksual tanpa perlindungan. Ini biasanya terjadi dalam sekitar dua hari sebelum atau sesudah ovulasi. Walaupun, peluang untuk hamil meningkat secara signifikan dalam tiga sampai enam hari menjelang ovulasi.
Gejala Ovulasi
Beberapa wanita dapat mengenali tanda dan gejala ovulasi, seperti:
- Perubahan dalam kualitas dan jumlah lendir serviks
- Peningkatan libido
- Sensitivitas atau nyeri ringan di satu sisi perut bagian bawah
- Perubahan ringan dalam suhu basal tubuh
Namun, gejala ini bervariasi antara wanita dan beberapa mungkin tidak mengalami gejala ovulasi sama sekali.
Kesimpulan
Ovulasi adalah tubuh wanita yang melepaskan sel telur dari ovarium, biasanya terjadi setiap 28 hari. Ini adalah bagian penting dari siklus menstruasi dan periode ketika wanita paling subur. Mengenali tanda-tanda dan gejala ovulasi dapat membantu wanita mengidentifikasi kapan mereka paling mungkin untuk hamil. Namun, gejala ovulasi ini berbeda untuk setiap wanita, dan tidak semua wanita melihat atau merasakannya.