Perjalanan hijrah adalah bagian penting dari sejarah Islam. Ini adalah momen ketika Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya berhijrah dari Makkah ke Madinah. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa sebelum hijrah ke Madinah, ada juga para pengikut Nabi Muhammad SAW yang berhijrah ke Habsyi (sekarang Etiopia). Kehidupan di bawah penindasan kaum Quraisy di Makkah memaksa sebagian umat muslim untuk mencari perlindungan di negeri yang aman. Dalam artikel ini, kita akan membahas berapa jumlah rombongan yang dibawa Nabi saat pertama kali berhijrah ke Habsyi.
Latar Belakang Hijrah ke Habsyi
Habsyi dipilih oleh Nabi Muhammad SAW sebagai tempat hijrah pertama karena ada raja yang adil dan tidak menganiaya rakyatnya, yaitu Raja Najasyi. Selain itu, Habsyi juga terkenal sebagai negara yang aman dan damai. Ketika umat Islam merasa tertekan dan dikejar-kejar oleh kaum Quraisy di Makkah, Nabi Muhammad memberikan petunjuk untuk berhijrah ke Habsyi.
Jumlah Rombongan Hijrah Pertama
Sejumlah riwayat hadits dan sejarah mencatat ada dua gelombang hijrah ke Habsyi. Gelombang pertama terjadi pada tahun 615 M dan diikuti oleh sejumlah 11 orang laki-laki dan empat orang perempuan. Dalam rombongan ini, ada beberapa figur penting seperti Utsman bin Affan dan istrinya, Ruqayyah binti Muhammad.
Namun, tekanan dan ancaman yang makin meningkat dari kaum Quraisy di Makkah memaksa lebih banyak lagi umat Muslim untuk berhijrah. Gelombang kedua hijrah ke Habsyi terjadi pada tahun 616 M dengan rombongan yang jauh lebih besar, mencapai 83 orang laki-laki dan 19 orang perempuan.
Pentingnya Hijrah ke Habsyi
Perjalanan hijrah ke Habsyi ini memiliki banyak makna dan pentingnya dalam sejarah Islam. Hal ini tidak hanya menunjukkan bagaimana umat Islam pada saat itu berjuang demi kebebasan beragama, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya prinsip toleransi dan keadilan seperti yang ditunjukkan oleh Raja Najasyi. Pada akhirnya, hijrah ke Habsyi menjadi simbol dari upaya umat Islam untuk mempertahankan keyakinan mereka di tengah tekanan dan ancaman.
Dalam menghadapi berbagai tantangan, Nabi Muhammad SAW selalu menunjukkan kepemimpinan dan kebijaksanaan. Dengan membawa rombongan yang cukup banyak berhijrah ke Habsyi, beliau telah menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap pengikutnya, dan juga strategi di tengah tekanan dan tantangan. Terlepas dari jumlahnya, hijrah ke Habsyi ini adalah bagian vital dari perjuangan umat Islam pada saat itu.