Sosial

Jelaskan Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia berdasarkan Faktor Tingkat Pendidikan dan Keterampilan yang Rendah

×

Jelaskan Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia berdasarkan Faktor Tingkat Pendidikan dan Keterampilan yang Rendah

Sebarkan artikel ini

Indonesia, sebagai negara berkembang, menghadapi sejumlah tantangan besar dalam bidang ketenagakerjaan. Salah satu tantangan paling signifikan adalah kurangnya tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang tinggi. Faktor ini pun menjadi topik utama yang akan dibahas dalam artikel ini.

Pendidikan dan Keterampilan Rendah Sebagai Akar Masalah Ketenagakerjaan

Pendidikan dan keterampilan berperan penting dalam penentuan kualitas tenaga kerja. Sayangnya, data BPS tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 59,41% angkatan kerja Indonesia hanya memiliki latar belakang pendidikan SMP ke bawah. Artinya, mayoritas tenaga kerja di Indonesia tidak memiliki pendidikan yang memadai untuk mendukung produktivitas kerja dan kompetensi yang dibutuhkan.

Ditambah dengan kurangnya keterampilan yang dibutuhkan industri membuat para pekerja ini terjebak dalam pekerjaan dengan kualitas dan gaji yang rendah. Mereka juga lebih rentan terhadap perubahan ekonomi dan teknologi, yang bisa membuat pekerjaan mereka tergantikan.

Dampak Pendidikan dan Keterampilan Rendah terhadap Ketenagakerjaan

Konsekuensinya, ketenagakerjaan di Indonesia dihadapkan pada dua masalah utama. Pertama, tingginya angka pengangguran. Penurunan permintaan terhadap pekerja berpendidikan rendah dan keterampilan rendah, menyebabkan mereka sulit mendapatkan pekerjaan.

Kedua, terjadinya kesenjangan antara jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia dan jumlah tenaga kerja yang siap kerja. Kesempatan kerja banyak tersedia, namun biasanya membutuhkan tenaga kerja berpendidikan dan berketerampilan tinggi. Di sisi lain, persediaan tenaga kerja di mayoritas ditopang oleh mereka yang berpendidikan rendah dan keterampilan rendah.

Upaya Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan

Mengingat pentingnya pendidikan dan keterampilan, upaya pelembagaan dan peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan sangat urgensi untuk mendongkrak kualitas kerja di Indonesia. Pemerintah perlu memperbanyak program pendidikan dan pelatihan kerja, termasuk mendorong implementasi sistem magang di industri.

Selain itu, perlu adanya kerjasama antara dunia industri dan pendidikan untuk memastikan bahwa kurikulum pendidikan dan pelatihan kerja relevan dengan kebutuhan industri. Selaras dengan itu, perlunya advokasi terhadap masyarakat untuk bersedia berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan, guna peningkatan kompetensi dan produktivitas kerja mereka.

Dengan peningkatan pendidikan dan keterampilan, diharapkan dapat mengurangi masalah ketenagakerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *