Sejarah Indonesia dicatat dengan berbagai gerakan dan aksi yang dilakukan rakyatnya. Salah satu aksi tersebut adalah menuntut untuk kembali ke Negara Kesatuan, yaitu periode pasca-kemerdekaan saat Indonesia masih berbentuk Negara federal. Ini adalah periode yang penuh kompromi dan konflik hingga akhirnya muncul tuntutan kuat untuk kembali ke unitarisme. Gerakan ini mencakup berbagai aksi yang terjadi di berbagai daerah di seluruh negeri. Berikut ini adalah beberapa contoh aksi tersebut.
Aksi di Daerah Jawa
Jawa merupakan daerah di mana perjuangan kebanyakan dimulai. Semakin banyak organisasi dan masyarakat umum yang mengerti hak dan kebebasan mereka, dan menginginkan untuk kembali ke bentuk negara kesatuan. Demonstrasi dan pertemuan dilakukan untuk memprotes bentuk negara federal dan menuntut kembali ke sistem unitaris. Salah satu contoh aksi penting adalah demonstrasi besar yang diadakan di Jakarta dan Bandung oleh berbagai elemen masyarakat.
Aksi di Daerah Sulawesi
Sulawesi, terkenal dengan sejarahnya sebagai pusat perlawanan terhadap dominasi asing, juga mendemonstrasikan keinginannya untuk kembali ke bentuk negara kesatuan. Aksi-aksi ini melibatkan berbagai kelompok dan pertemuan di beberapa kota utama seperti Makassar dan Manado. Mereka melakukan protes damai dan mendesak pemerintah untuk memperluas hak dan kebebasan politik mereka.
Aksi di Daerah Sumatra
Sumatra juga menunjukkan keinginan kuat untuk kembali ke negara kesatuan dan melawan bentuk negara federal. Pada khususnya, di Aceh dan Medan, terjadi protes-protes besar yang membawa rakyat dan pemimpin lokal bersama-sama dalam upaya untuk mengakhiri status quo.
Aksi di Daerah Kalimantan
Kalimantan juga ikut berperan dalam gerakan ini. Pada beberapa titik dalam sejarah, warganya mengorganisir aksi massa dan demonstrasi, menuntut lebih banyak hak demokratis dan kembalinya bentuk negara kesatuan.
Aksi di Daerah Bali dan Nusa Tenggara
Di daerah Bali dan Nusa Tenggara, demonstrasi dan aksi massa juga terjadi, meskipun mungkin tidak sebesar yang terjadi di Jawa atau Sumatra. Namun, aksi ini tetap penting dan berkontribusi pada tekanan nasional untuk kembali ke bentuk negara kesatuan.
Setiap aksi ini memainkan peran penting dalam sejarah perjuangan Indonesia untuk kembali ke Negara Kesatuan. Masing-masing perjuangan di setiap daerah memiliki kontribusi tersendiri pada pembentukan identitas nasional dan pergerakan menuju sistem pemerintahan yang lebih inklusif dan demokratis.