Teknik dalam bidang seni dan desain sangat beragam, khususnya ketika berbicara tentang mengolah warna dalam sebuah gambar. Salah satu teknik yang cukup unik adalah teknik menutup objek gambar dengan satu warna hingga tampak global. Namun, apa nama teknik ini? Jawabannya adalah teknik Monokrom.
Teknik Monokrom
Monokrom berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani kuno yaitu ‘mono’ yang berarti satu dan ‘chroma’ yang berarti warna. Jadi, dalam teknik ini, seorang seniman menggunakan satu warna, atau variasi hue, value, dan intensity dari satu warna.
Umumnya, teknik monokrom digunakan untuk membuat kesan tiga dimensi pada sebuah objek melalui teknik shading. Warna tunggal yang digunakan akan ditambah gradasi dengan cara menambahkan hitam atau putih. Misalnya saja, seniman yang menggambar dengan pensil akan menggunakan teknik ini dengan mengaplikasikan tekanan yang berbeda untuk mendapatkan variasi gelap dan terang.
Namun, bukan berarti teknik ini hanya bisa diaplikasikan dalam objek hitam putih saja. Dalam konteks lain, seniman bisa menggunakan satu warna dominan dan menambahkan variasi saturasi atau lumination untuk menciptakan dimensi dan kedalaman.
Keuntungan Menggunakan Teknik Monokrom
Teknik ini memiliki beberapa keuntungan, misalnya:
- Pembentukan Kedalaman: dengan mengatur nilai dari satu warna, kita bisa membentuk ilusi kedalaman dan volume dalam sebuah karya. Ini sangat berguna dalam medium seperti seni lukis dan gambar.
- Pengaruh Mood: Warna memiliki pengaruh kuat terhadap suasana hati dan emosi seseorang. Dengan menggunakan satu warna, kita dapat menciptakan karya seni yang memiliki suasana hati yang sangat spesifik.
- Estetika yang Bersih dan Menenangkan: Karya seni monokrom memiliki kualitas yang sangat spesifik di mana pandangan mata kita tidak akan ‘terganggu’ oleh warna lain. Dengan demikian, ini bisa sangat menenangkan dan memberikan kesan tersendiri kepada penikmat seni.
Meski hanya menggunakan satu warna, teknik monokrom membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang penggunaan warna dan lumination. Teknik ini menantang seniman untuk bermain dengan gradasi, sehingga menghasilkan karya yang memiliki kedalaman dan emosi.