Budaya

Dimensi yang Tidak Terdapat dalam Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan pada Jenjang Dikdasmen adalah…

×

Dimensi yang Tidak Terdapat dalam Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan pada Jenjang Dikdasmen adalah…

Sebarkan artikel ini

Rapor Pendidikan adalah perangkat yang digunakan untuk merangkum dan mencerminkan hasil penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran siswa. Di Indonesia, terdapat berbagai jenis rapor yang digunakan, salah satunya yaitu Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan. Rapor jenis ini diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah atau yang biasa disebut Dikdasmen.

Jenjang Dikdasmen sendiri terdiri dari pendidikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). Pada masing-masing jenjang tersebut, rapor yang digunakan memiliki struktur dan dimensi yang berbeda.

Dimensi Rapor Pendidikan

Secara umum, dimensi dalam Rapor Pendidikan mengacu pada aspek-aspek belajar yang dinilai. Secara umum, dimensi yang ada pada rapor pendidikan jenjang Dikdasmen terdiri dari aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, serta pengembangan diri.

  1. Pengetahuan : Dimensi ini mengacu pada penguasaan siswa terhadap berbagai materi pelajaran yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung.
  2. Keterampilan : Dimensi ini menilai sejauh mana siswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam bentuk keterampilan yang dapat diamati.
  3. Sikap : Dimensi ini menilai sikap siswa, baik sikap spiritual maupun sikap sosial dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
  4. Pengembangan Diri : Dimensi ini meliputi berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang dilakukan oleh siswa, seperti olahraga, kesenian, dan lain-lain.

Dimensi yang Tidak Terdapat dalam Rapor Pendidikan Dikdasmen

Setelah mengetahui dimensi-dimensi yang ada, pertanyaan selanjutnya adalah dimensi apa yang tidak terdapat dalam Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan pada jenjang Dikdasmen?

Salah satu jawabannya adalah dimensi kesejahteraan siswa. Dimensi ini mencakup aspek kesehatan fisik dan mental siswa, aspek nutrisi, serta kenyamanan dan keamanan lingkungan belajar. Meskipun sangat penting, dimensi ini kerap kali tidak masuk dalam penilaian dalam rapor karena cenderung dianggap sebagai tanggung jawab individu siswa dan orang tua mereka.

Dimensi lain yang tidak termasuk dalam rapor pendidikan adalah dimensi inovasi dan kreativitas. Meskipun penting dalam pengembangan pembelajaran abad 21, dimensi ini belum secara eksplisit masuk dalam rapor pendidikan Dikdasmen. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya indikator yang objektif dan sistematis untuk menilai tingkat inovasi dan kreativitas siswa.

Secara kesimpulan, penting untuk memahami bahwa rapor pendidikan adalah instrumen penilaian yang memiliki kekuatan dan keterbatasan. Untuk memaksimalkan potensi siswa, pendidik mungkin perlu mempertimbangkan penambahan dimensi-dimensi seperti kesejahteraan siswa dan inovasi dan kreativitas ke dalam penilaian mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *