Budaya

Analisis Mengenai Kedudukan Maklumat POLRI dalam Hierarki Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

×

Analisis Mengenai Kedudukan Maklumat POLRI dalam Hierarki Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Pada dasarnya, Indonesia memiliki hierarki peraturan perundang-undangan yang diatur dalam Undang-Undang No. 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan. Menurut Undang-Undang tersebut, terdapat 9 jenis peraturan perundang-undangan, dimulai dari Undang-Undang Dasar 1945 di puncak hingga peraturan lurah sebagai peraturan perundang-undangan terendah.

Maklumat POLRI (Polisi Republik Indonesia) sendiri tidak termasuk dalam jenis peraturan perundang-undangan yang disebutkan dalam Undang-Undang di atas. Konsekuensinya, kedudukan dan kekuatan hukum maklumat POLRI tidak ditempatkan dalam hierarki peraturan perundang-undangan sesuai dengan UU No. 12/2011.

Namun demikian, sejatinya maklumat POLRI berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi pelaksanaan tugas kepolisian, yang mengacu pada peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, atau Peraturan Kapolri.

Meskipun demikian, ada beberapa hal yang dapat dianalisis terkait dengan kedudukan maklumat POLRI. Pertama, maklumat POLRI sebenarnya memiliki fungsi yang penting dalam menjalankan tugas dan wewenang POLRI. Melalui maklumat, Kapolri dapat memberikan petunjuk kepada anggota POLRI mengenai cara bertindak dalam kondisi tertentu, termasuk dalam penegakan hukum.

Kedua, meskipun maklumat POLRI tidak termasuk dalam hierarki peraturan perundang-undangan, bukan berarti maklumat tersebut tidak memiliki kekuatan hukum. Tetap menjadi kewajiban bagi anggota POLRI untuk mematuhi maklumat tersebut. Namun, jika ada maklumat POLRI yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, maka peraturan perundang-undangan tersebut yang harus diutamakan.

Jadi, meskipun secara hukum maklumat POLRI tidak berada dalam hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia, maklumat tersebut memiliki peran yang penting dalam operasional kepolisian. Dalam prakteknya, maklumat POLRI harus dapat selaras dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang bersifat lebih tinggi. Ini mengingat prinsip hukum yang menyatakan bahwa peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi (lex superior derogat legi inferiori).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *