Minke, seorang pribumi Jawa, menjadi sosok yang menarik perhatian dalam sejarah pendidikan Indonesia. Menempuh pendidikan di Hogere Burgerschool (HBS) Surabaya, sekolah yang dikenal luas mengajarkan pendidikan Belanda, Minke mulai merasakan perubahan pada dirinya. Fenomena ini mungkin membuat kita bertanya, cerita sejarah seperti apa yang termasuk pada dirinya?
Peran HBS Surabaya dalam Pendidikan
HBS Surabaya memegang andil penting dalam sejarah pendidikan Indonesia. Sekolah ini dikenal akan sistem pendidikannya yang mengikuti Belanda dan hampir semua guru yang menjalankan proses belajar mengajar di sekolah tersebut berasal dari Eropa. Hal ini memberikan pengaruh kuat pada siswa, termasuk Minke, yang mulai merasakan pergeseran dalam identitasnya.
Pengaruh Budaya Eropa
Minke, sebagai seorang pribumi berdarah Jawa, mulai merasa ada yang berbeda pada dirinya sejak memasuki HBS Surabaya. Tidak hanya pengetahuan yang dia dapatkan dari kurikulum sekolah, budaya Eropa yang dia terima di sekolah tersebut lambat laun mulai masuk pada dirinya. Ia mulai merasa identitas kulturalnya sedikit melenceng dan bertentangan dengan wujudnya sebagai orang Jawa.
Klasifikasi Cerita Sejarah Minke
Mengupas tentang perjalanan Minke dalam merespons hegemoni budaya dan pendidikan Eropa di HBS Surabaya, cerita ini bisa dikategorikan sebagai cerita sejarah dengan jenis “cultural history” atau “sejarah budaya”. Sejarah budaya mempelajari perubahan dan pengembangan budaya manusia termasuk pendidikan, tradisi, praktik dan rutinitas sehari-hari, serta mode dan seni.
Cerita Minke mencakup perubahan individu dan interaksi dan pengaruh budaya yang perlahan mempengaruhi dan mengubah persepsinya. Oleh karena itu, itu termasuk dalam sejarah budaya yang menekankan pada bagaimana ide, sikap dan norma budaya Eropa mempengaruhi dan menciptakan perubahan pada individu dan masyarakat.
Cerita ini juga bisa diklasifikasikan sebagai “sejarah sosial”, yang membahas peran individu dalam masyarakat dan bagaimana masyarakat mempengaruhi individu. Dalam kasus Minke, ia adalah seorang pribumi Jawa yang bersekolah di institusi pendidikan Eropa, situasi yang menyebabkan dia merasa seperti orang asing dalam budayanya sendiri.
Dengan demikian, berbicara tentang Minke dan pengalaman pendidikannya di HBS Surabaya membuka wawasan kita tentang sejarah pendidikan dan budaya Indonesia, melakukan percakapan yang penting tentang perjuangan identitas dan efek kolonialisasi dalam pendidikan.
