Ilmu

Utusan Quraisy untuk Membujuk Raja Negus Untuk Mengembalikan Orang-Orang Islam Ke Tanah Asalnya

×

Utusan Quraisy untuk Membujuk Raja Negus Untuk Mengembalikan Orang-Orang Islam Ke Tanah Asalnya

Sebarkan artikel ini

Orang-orang Quraisy merupakan suku Arab terkemuka yang berpusat di Mekkah. Sejarah mencatat bahwa mereka pernah mengirimkan dua utusan untuk membujuk Raja Negus, juga dikenal sebagai Ashama ibn Abjar, penguasa kerajaan Axum di Ethiopia, untuk mengembalikan orang-orang Islam yang telah melakukan hijrah (migrasi) ke tanah asalnya.

Latar Belakang

Kejadian ini berlangsung saat jemaah Muslimin merasakan tekanan yang sangat besar dan diskriminasi dari Quraisy. Berdasarkan perintah dari Nabi Muhammad SAW, mereka melakukan hijrah ke Abyssinia (sekarang Ethiopia) yang dipimpin oleh Raja Negus, seorang pemimpin yang dikenal akan keadilannya. Hal ini terjadi pada tahun 615 Masehi atau tahun kelima kenabian Muhammad SAW.

Utusan Quraisy

Dua utusan yang dikirim oleh Quraisy adalah ‘Amr ibn al-‘As dan Abdullah ibn Abi Rabiah. Mereka diberikan tugas untuk meminta Raja Negus agar mengembalikan para muslim migran ke Mekkah.

‘Amr ibn al-‘As adalah seorang diplomat dan pemimpin militer yang cerdik dan lincah. Pada saat itu, dia belum masuk Islam dan masih menjadi penentang berat ajaran baru ini. Sementara itu, Abdullah ibn Abi Rabiah adalah teman dekat ‘Amr dan juga anggota dari keluarga Quraisy yang berpengaruh.

Pemujukan kepada Raja Negus

Utusan Quraisy ini membawa berbagai hadiah mewah untuk Raja Negus dan para pembesar kerajaan. Mereka berusaha membuat negus percaya dengan cerita palsu bahwa para imigran Muslim adalah penjarah yang melarikan diri dari hukuman yang adil. Utusan Quraisy berharap Negus akan menyerahkan komunitas migran Muslim itu dengan sukarela.

Namun, sebaliknya, Raja Negus memutuskan untuk mendengarkan pendapat orang-orang Islam. Setelah mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh Jafar bin Abi Thalib bahwa mereka adalah orang-orang yang dianiaya di Makkah dan mencari perlindungan di bawah pemerintahannya, Negus menolak permintaan utusan Quraisy.

Kesimpulan

Raja Negus memutuskan untuk melindungi orang-orang Islam dan menolak permintaan Quraisy. Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya prinsip keadilan dan perlindungan bagi yang lemah dalam konteks hubungan internasional. Meskipun dengan ancaman diplomasi dan politik, Raja Negus memilih untuk melakukan apa yang benar bukan apa yang mudah dan menguntungkan bagi kerajaannya. Orang-orang Islam akhirnya tinggal di Abyssinia sampai kondisi di Makkah membaik dan mereka dapat kembali dengan aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *