Sosial

Kepala Sekolah sebagai Pemberi Umpan Balik pada Tahap Identifikasi GPS – Sebuah Eksplorasi

×

Kepala Sekolah sebagai Pemberi Umpan Balik pada Tahap Identifikasi GPS – Sebuah Eksplorasi

Sebarkan artikel ini

GPS atau Gestural, Pictorial, dan Symbolic merupakan sebuah model pendekatan pengajaran yang didesain untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi dan memahami konten materi pelajaran secara lebih mendalam dan efektif. Kepala sekolah, sebagai pemimpin educational unit, memiliki peran kritis dalam memberikan umpan balik pada setiap tahapan pendekatan ini. Namun, ada beberapa pertanyaan yang harus dihindari ketika berbicara tentang tahap identifikasi GPS. Berikut adalah penjelasan rinci.

Tahap Identifikasi GPS

Sebelum kita melanjutkan, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan tahap identifikasi GPS. Tahap ini memberikan peluang kepada siswa untuk mengenal dan memahami berbagai komponen pokok yang mewakili topik pembelajaran, baik itu dalam bentuk gestural (gerakan), pictorial (gambar), atau symbolic (simbol).

Pada tahap ini, penting bagi kepala sekolah untuk terlibat dan memberikan umpan balik constructif yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan pengajaran yang efektif.

Peran Kepala Sekolah dalam Memberi Umpan Balik

Peran kepala sekolah pada tahap identifikasi GPS melampaui pemberian arahan dan dukungan kepada guru. Mereka juga perlu memberikan umpan balik yang berguna, yang dapat membantu dalam peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan oleh kepala sekolah bisa berfokus pada:

  • Bagaimana guru membantu siswa dalam mengidentifikasi berbagai komponen gestural, pictorial, dan symbolic?
  • Apa strategi yang diadopsi oleh guru untuk memastikan bahwa semua siswa memahami konsep yang dijelaskan?
  • Bagaimana siswa berinteraksi dengan materi pembelajaran dan apakah mereka menunjukkan pemahaman yang baik tentang topik tersebut?

Pertanyaan Pemantik yang Perlu Dihindari

Namun, ada beberapa pertanyaan yang harus dihindari saat memberikan umpan balik pada tahap identifikasi GPS. Misalnya, pertanyaan yang berfokus pada hal yang negatif, lebih pada apa yang tidak berhasil, dan tidak memberikan ruang untuk perbaikan.

Pertanyaan seperti “Mengapa siswa tidak memahami konsep ini?” atau “Mengapa metode pengajaran ini gagal?” cenderung kurang produktif dan dapat menciptakan suasana negatif. Sebaliknya, pertanyaan yang lebih konstruktif dan berfokus pada penyelesaian masalah harus ditekankan. Misalnya, “Bagaimana kita bisa memodifikasi strategi pengajaran ini untuk membantu siswa memahami konsep ini dengan lebih baik?” atau “Apa yang bisa kita lakukan untuk memastikan bahwa semua siswa memahami materi ini?”

Kesimpulan

Setiap umpan balik yang diberikan oleh kepala sekolah pada tahap identifikasi GPS seharusnya memfasilitasi dialog produktif yang berfokus pada peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Dengan menghindari pertanyaan yang berfokus pada hal yang negatif dan memajukan pertanyaan yang konstruktif, kepala sekolah dapat berperan penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan inklusif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *