Permainan tradisional, salah satunya adalah kasti, sering diselenggarakan di sekolah-sekolah dasar di berbagai daerah di Indonesia. Permainan ini menekankan pada kerjasama tim dan melibatkan kemahiran fisik yang mencakup atletik dan koordinasi mata-tangan. Permainan kasti dapat lebih menyenangkan dan menantang jika dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang tepat.
1. Lapangan:
Lapangan permainan kasti berbentuk persegi dan terdiri dari empat kotak yang diberi nama kotak 1, kotak 2, kotak 3, dan kotak 4. Masing-masing kotak memiliki ukuran 8m x 8m dan di tengah-tengahnya ada sebuah lingkaran berdiameter 0,5 meter. Di sekeliling lapangan tersedia ruang bebas paling sedikit 3 meter.
2. Bola:
Bola yang digunakan dalam permainan kasti berukuran kecil, biasanya dengan diameter sekitar 6-8 cm. Bola harus ringan dan cukup lembut agar aman untuk anak-anak. Bisa diisi dengan angin atau bahan yang ringan seperti spons.
3. Pemain:
Dalam permainan kasti, terdapat dua tim yang masing-masing terdiri atas lima pemain. Empat pemain bertugas sebagai base (berada di masing-masing kotak) dan satu pemain yang bertugas sebagai server atau petarung.
4. Pelindung:
Meskipun kasti bukanlah olahraga kontak, tetap ada risiko cedera. Oleh karena itu, pemain disarankan untuk mengenakan pelindung lutut dan sikut, serta sepatu olahraga yang nyaman dan aman.
5. Wasit:
Untuk memastikan semua aturan diikuti dan tidak ada pelanggaran, permainan kasti memerlukan seorang wasit. Wasit juga bertugas untuk menghitung dan mencatat skor.
Keberhasilan dalam permainan kasti tidak hanya ditentukan oleh keahlian dan kekompakan tim, tetapi juga sarana dan prasarana yang memadai dan sesuai dengan standar. Dengan begitu, permainan menjadi lebih menantang dan menyenangkan.
Jadi, jawabannya apa? Keberhasilan permainan kasti sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup dan memenuhi standar, yang mencakup lapangan, bola, pemain, alat pelindung, dan wasit.
