Diskusi

Galaktosa Dapat Mereduksi Fehling dan Tollens Karena Mengandung Gugus Fungsi

×

Galaktosa Dapat Mereduksi Fehling dan Tollens Karena Mengandung Gugus Fungsi

Sebarkan artikel ini

Galaktosa adalah sejenis monosakarida atau gula sederhana yang termasuk dalam kelompok aldehid dan merupakan isomer dari glukosa dan fruktosa. Dalam konteks kimia, galaktosa dapat mereduksi cairan Fehling dan cairan Tollens, namun bagaimanakah proses ini terjadi dan apa alasan dibaliknya? Jawabannya terletak pada suatu gugus fungsi yang dimiliki oleh galaktosa.

Karakteristik Galaktosa

Seperti disebutkan sebelumnya, galaktosa adalah monosakarida yang merupakan isomer dari glukosa. Isomer merujuk pada molekul dengan rumus kimia yang sama, tetapi dengan struktur atau susunan atom yang berbeda. Ini berarti galaktosa memiliki jumlah dan jenis atom yang sama dengan glukosa, tetapi aturan pengaturannya berbeda.

Galaktosa tersusun atas enam atom karbon, dua belas atom hidrogen, dan enam atom oksigen (C6H12O6). Di dalam struktur galaktosa terdapat suatu gugus fungsi aldehida (-CHO). Gugus fungsi ini, yang terdiri dari atom karbon yang diikat oleh suatu atom hidrogen dan suatu atom oksigen dalam bentuk ganda, memainkan peran penting dalam reaksi kimia yang melibatkan galaktosa.

Galaktosa dan Reaksi Reduksi

Dalam kimia, reaksi reduksi adalah proses di mana suatu molekul, ion, atau atom menerima (atau “mereduksi”) elektron. Begitu pula, galaktosa bisa mereduksi larutan Fehling dan larutan Tollens karena gugus fungsinya, yang merupakan gugus aldehid, memiliki kemampuan untuk mendonasikan elektron dan mengurangi agen pereduksi lainnya.

Larutan Fehling

Larutan Fehling adalah agen oksidan yang digunakan dalam laboratorium untuk menguji keberadaan atau identifikasi gula pereduksi, termasuk galaktosa. Kandungan tembaga(II) dalam larutan Fehling mereduksi menjadi tembaga(I) oksida oleh gugus aldehid yang dimiliki galaktosa, menghasilkan endapan merah bata, yang menunjukkan adanya gula pereduksi.

Larutan Tollens

Sama seperti larutan Fehling, Larutan Tollens digunakan untuk mendeteksi keberadaan aldehid. Dalam larutan ini, gugus aldehid pada galaktosa mereduksi ion perak dari Ag(NH3)2+ menjadi logam perak. Proses ini menghasilkan endapan perak metalik yang mengkilap pada dinding tabung reaksi, yang sering dijuluki sebagai “cermin perak”.

Simpulannya, galaktosa dapat mereduksi Fehling dan Tollens bukan hanya karena merupakan gula pereduksi, namun lebih tepatnya karena memiliki gugus fungsi aldehid. Fakta ini mencerminkan berbagai proses dan interaksi yang terjadi dalam kimia dan bagaimana struktur suatu molekul, termasuk gugus fungsiinya, mempengaruhi perilaku dan reaktivitasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *