Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat ke-16 yang terkenal dengan kepemimpinannya selama Perang Saudara Amerika, memberikan definisi yang sangat penting tentang pemerintahan demokrasi. Lincoln menyampaikan sebuah kata-kata yang sangat terkenal dalam pidato Gettysburg-nya pada tahun 1863. Menurut Lincoln, pemerintahan demokrasi adalah “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”.
Pemerintahan Dari Rakyat
Tekad dan keinginan rakyat adalah dasar dari demokrasi. Dalam demokrasi, setiap warganegara diberi hak yang sama untuk bersuara dan memilih pemimpin mereka. Oleh karena itu, konsep “dari rakyat” merujuk pada partisipasi aktif rakyat dalam proses pengambilan keputusan dan pembentukan pemerintahan.
Pemerintahan Oleh Rakyat
Pemerintahan dalam sistem demokrasi dijalankan oleh para pemimpin yang dipilih oleh rakyat melalui proses pemilihan yang adil dan bebas. Dalam hal ini, pemimpin dipilih untuk mewakili kepentingan dan aspirasi rakyat.
Pemerintahan Untuk Rakyat
Konsep pemerintahan “untuk rakyat” menunjukkan bahwa tujuan utama pemerintahan adalah untuk melayani dan memenuhi kebutuhan warganya. Pemerintah harus selalu berupaya untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya dan memberikan kebijakan yang mempengaruhi kehidupan mereka secara positif.
Abraham Lincoln dengan tepat menggambarkan bahwa esensi sejati dari demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, yang dijalankan oleh rakyat, dan yang berakhir pada rakyat. Istilah-istilah ini tetap menjadi fondasi utama demokrasi hingga hari ini. Dengan menerapkan tiga prinsip ini, pemerintah dapat bekerja untuk warganya, dan bukan sebaliknya. Dengan kata lain, dalam sistem demokrasi, rakyat adalah pemegang kekuatan tertinggi.
