Ikan mujair termasuk dalam keluarga ikan cichlid yang biasanya ditemukan di Afrika. Dikenal juga dengan nama “Tilapia,” ini adalah salah satu jenis ikan yang paling umum ditemui dan dibudidayakan oleh petani ikan di seluruh dunia. Pertumbuhan dan perkembangan embrio ikan mujair menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Tapi dari mana sebenarnya embrio ikan mujair mendapatkan makanan untuk tumbuh dan berkembang?
Makanan Dari Vitelus
Embrio ikan mujair, seperti embrio ikan pada umumnya, mendapatkan nutrisi mereka dari vitelus, atau kuning telur. Vitelus adalah bagian dari telur yang menyediakan sumber nutrisi untuk embrio. Dalam proses perkembangannya, embrio menyerap nutrisi melalui kantung yolk yang terhubung langsung dengan tubuhnya.
Vitelus berisi protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin yang sangat penting untuk perkembangan awal ikan mujair. Protein penting untuk sintesis DNA dan RNA serta pertumbuhan otot dan jaringan. Lemak diperlukan untuk pembentukan sel dan jaringan, sementara karbohidrat dan vitamin memberikan energi untuk pertumbuhan dan pembagian sel.
Fase Pasca Tetas
Setelah embrio ikan mujair menetas, makanan utamanya masihlah vitelus yang tersisa sampai benar-benar habis. Biasanya, pada hari ketiga atau keempat setelah menetas, vitelus sudah habis sepenuhnya. Setelah itu, larva ikan mujair harus mencari makanannya sendiri.
Makanan larva ikan mujair pada tahap ini akan bergantung pada lingkungan di mana mereka dibesarkan. Makanan utamanya adalah fitoplankton, zooplankton, dan organisme mikroskopis lainnya yang tersedia di lingkungan perairannya.
Penyediaan Makanan Tambahan
Dalam budidaya, petani ikan biasanya memberikan makanan tambahan untuk membantu pertumbuhan ikan mujair, terutama setelah vitelus habis dan saat mereka sudah bisa mencari makan sendiri. Makanan tambahan biasanya berupa pelet ikan komersial yang telah diformulasikan dengan kadar protein, lemak, dan nutrisi lainnya yang sesuai dengan kebutuhan ikan mujair.
Dengan demikian, makanan untuk tumbuh dan berkembang pada embrio ikan mujair pada awalnya berasal dari vitelus. Namun, setelah menetas dan vitelus habis, makanan tambahan dari petani menjadi peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ikan mujair.
