Sosial

Tempat yang Dijadikan Lokasi Hijrah Pertama Kali Orang-orang Islam Adalah

×

Tempat yang Dijadikan Lokasi Hijrah Pertama Kali Orang-orang Islam Adalah

Sebarkan artikel ini

Orang-orang Islam pertama kali melakukan hijrah ke suatu tempat dengan tujuan untuk mencari perlindungan dan kebebasan beragama. Hijrah ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam karena meraih simbol dari pengorbanan dan kerelaan untuk melawan penindasan dan diskriminasi. Tempat di mana umat Islam melakukan hijrah pertama kali adalah Abyssinia, atau yang sekarang dikenal sebagai Ethiopia.

Abyssinia (Ethiopia), Hijrah Pertama Umat Islam

Sebelum hijrah ke Madinah yang lebih dikenal di kalangan umat Islam, para sahabat Rasulullah SAW melakukan hijrah pertama kali ke Abyssinia. Negara ini dipilih karena dikenal memiliki penguasa yang adil dan toleran terhadap berbagai agama, yang dikenal dengan nama Negus.

Hijrah ke Abyssinia ini terjadi pada tahun 615 M, saat komunitas Muslim mengalami diskriminasi dan penindasan dari Quraisy di Mekkah. Di tengah kondisi yang semakin tidak kondusif, Rasulullah SAW memerintahkan beberapa pengikutnya untuk berhijrah ke Abyssinia.

ImageNegus of Abyssinia (Ethiopia)

Negus, raja Abyssinia saat itu, menerima para pengungsi ini dan memberikan perlindungan. Meski Quraisy Mekkah mengirim utusan untuk meminta Negus mengembalikan pengungsi tersebut, raja Abyssinia tetap menolak dan memilih untuk melindungi pengungsi dari Mekkah.

Pentingnya Hijrah ke Abyssinia

Hijrah ke Abyssinia memiliki beberapa signifikansi penting. Pertama, ini adalah hijrah pertama dalam sejarah Islam, yang menjadi contoh bagi umat Islam tentang pentingnya mencari perlindungan dari penindasan. Kedua, peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya toleransi dan keadilan, seperti yang ditunjukkan oleh Negus.

Secara keseluruhan, lokasi hijrah pertama kali umat Islam adalah Abyssinia memberikan pelajaran yang penting bagi umat Islam di dunia tentang pentingnya melindungi diri dari penindasan dan diskriminasi. Selain itu, peristiwa ini juga menunjukkan bagaimana Islam, sebagai agama, menghargai dan menekankan pentingnya keadilan dan toleransi, nilai-nilai yang terbukti oleh Negus, raja Abyssinia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *