Ilmu

Budi Merupakan Peserta Didik yang Seringkali Tidak Hadir di Kelas. Ketika Hadir, Budi Sering Membuat Kegaduhan. Apa Hal Pertama yang Harus Dilakukan oleh Wali Kelas atau Guru BK Budi?

×

Budi Merupakan Peserta Didik yang Seringkali Tidak Hadir di Kelas. Ketika Hadir, Budi Sering Membuat Kegaduhan. Apa Hal Pertama yang Harus Dilakukan oleh Wali Kelas atau Guru BK Budi?

Sebarkan artikel ini

Budi adalah gambaran dari peserta didik yang mungkin kita jumpai dalam dunia pendidikan. Seringkali tidak hadir di kelas dan ketika hadir, ia kerap menciptakan kegaduhan. Sebagai wali kelas atau guru Bimbingan Konseling (BK), kita dipertanyakan, apa yang sebaiknya kita lakukan pertama kali dalam menghadapi situasi seperti ini?

Langkah Pertama – Identifikasi Masalah

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah identifikasi masalah. Mungkin saja ada alasan tertentu mengapa Budi seringkali tidak hadir di kelas atau berperilaku mengganggu ketika dia hadir. Apakah Budi menghadapi masalah di rumah? Atau apakah dia tidak merasa nyaman dengan lingkungan sekolah atau teman-teman sekelasnya? Selain itu, perlu juga dipahami apakah ada faktor psikologis yang mempengaruhi perilakunya tersebut.

Dukungan Psikologis

Setelah mengidentifikasi permasalahan, guru BK dapat memberikan dukungan psikologis kepada Budi. Dukungan ini berupa konseling, baik secara individu maupun bersama keluarga. Tujuannya adalah menjernihkan persepsi Budi terhadap masalah yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya.

Melibatkan Orang Tua dan Pihak Sekolah

Guru BK dan wali kelas bisa melibatkan orang tua serta pihak sekolah untuk membantu penyelesaian masalah ini. Diskusikan masalah yang dihadapi Budi dan tanyakan pandangan serta saran mereka.

Memperbaiki Lingkungan Belajar

Terkadang, lingkungan belajar juga berpengaruh terhadap perilaku peserta didik. Membuat lingkungan belajar yang kondusif dan menarik dapat membantu meningkatkan motivasi Budi untuk hadir di kelas dan berpartisipasi secara positif.

Menghargai Perubahan Positif

Terakhir, tetapi tak kalah penting, wali kelas atau guru BK perlu menghargai perubahan positif yang ditunjukkan Budi. Penghargaan bisa berupa pujian atau hadiah simbolis. Tujuannya adalah agar Budi merasa dihargai dan bersemangat untuk terus berperilaku positif.

Kompleksitas permasalahan seperti yang dialami Budi memerlukan penanganan yang holistik. Setiap intervensi yang dilakukan harus berfokus pada pemecahan masalah dan pertumbuhan pribadi Budi. Hanya dengan begitu, Budi bisa berubah menjadi peserta didik yang lebih baik.

Jadi, jawabannya apa? Dalam situasi seperti Budi, seorang guru atau wali kelas harus mengambil inisiatif pertama untuk mengidentifikasi masalah, memberikan dukungan psikologis, melibatkan orang tua dan pihak sekolah, memperbaiki lingkungan belajar, dan menghargai perubahan positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *