Sekolah

Pada Fotosintesis Non-Siklik Terjadi Pemecahan Molekul Air yang Membantu Oksigen dan Hydrogen yang Diikat oleh Molekul Akseptor. Berikut ini Manakah yang Merupakan Akseptor Hydrogen?

×

Pada Fotosintesis Non-Siklik Terjadi Pemecahan Molekul Air yang Membantu Oksigen dan Hydrogen yang Diikat oleh Molekul Akseptor. Berikut ini Manakah yang Merupakan Akseptor Hydrogen?

Sebarkan artikel ini

Fotosintesis adalah suatu proses yang dilakukan oleh tumbuhan hijau, alga, dan beberapa bakteri untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Pada proses fotosintesis ini, terdapat dua tipe jalur cahaya, yaitu siklik dan non-siklik. Dalam artikel ini, kita akan memiliki fokus pada fotosintesis non-siklik yang melibatkan pemecahan molekul air dan akseptor hydrogen.

Pada fotosintesis non-siklik, terjadi pemecahan molekul air (H2O) sehingga membebaskan oksigen (O2) dan hydrogen (H). Proses ini dikenal juga dengan istilah fotolisis air. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotolisis ini kemudian dilepaskan ke atmosfer, sedangkan hydrogen yang dihasilkan akan diikat oleh molekul akseptor.

Maka muncul pertanyaan, manakah yang merupakan akseptor hydrogen dalam proses fotosintesis non-siklik ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami bahwa akseptor hidrogen memiliki peran krusial untuk proses pembuatan ATP dan NADPH, dua produk utama dari reaksi cahaya dalam fotosintesis. Akseptor hidrogen yang dipakai dalam proses ini adalah NADP+ (dalam bentuk monomer) atau nicotinamide adenine dinucleotide phosphate.

NADP+ memiliki kemampuan untuk menerima (menarik) dua elektron dan dua ion hidrogen (H+), menekankan perannya sebagai akseptor hidrogen yang utama dalam proses fotosintesis non-siklik. Hal ini membuat NADP+ menjadi NADPH, bentuk yang reduksi dari NADP+, yang kemudian digunakan dalam proses siklus Calvin – bagian dari reaksi gelap fotosintesis untuk pembentukkan karbohidrat.

Jadi, jawabannya apa?

Akseptor hydrogen dalam proses fotosintesis non-siklik adalah NADP+. Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih memahami bagaimana tumbuhan dan organisme fotosintetik lainnya mengonversi energi cahaya menjadi energi kimia yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *