Ilmu

Sebutkan Contoh Kosakata Tidak Baku dan Bentuk Bakunya

×

Sebutkan Contoh Kosakata Tidak Baku dan Bentuk Bakunya

Sebarkan artikel ini

Bahasa Indonesia memiliki ketentuan dan aturan yang tegas dalam penggunaanya, terutama dalam pemilihan kosakata. Kosakata merupakan entitas dasar dalam bahasa dan termasuk ke dalam sistem leksikal. Salah satu jenis kesalahan dalam penggunaan kosakata adalah penggunaan kosakata yang tidak baku atau biasa disebut dengan istilah kosakata ala kadarnya. Kosakata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan seringkali ditemukan dalam bentuk tulisan yang tidak formal. Namun, dalam penulisan formal dan penulisan yang menggunakan bahasa baku, penggunaan kosakata tidak baku sebaiknya dihindari.

Berikut adalah beberapa contoh kosakata tidak baku dan bentuk bakunya:

  1. “Kagak” (tidak baku) menjadi “Tidak” (baku).
  2. “Ngapain” (tidak baku) menjadi “Apa” (baku).
  3. “Bales” (tidak baku) menjadi “Balas” (baku).
  4. “Pulang kampung” (tidak baku) menjadi “Mudik” (baku).
  5. “Bokap” (tidak baku) menjadi “Ayah” (baku).
  6. “Nyokap” (tidak baku) menjadi “Ibu” (baku).
  7. “Cuy” (tidak baku) menjadi “Sahabat” (baku).
  8. “Gue” (tidak baku) menjadi “Saya” (baku).
  9. “Lo” (tidak baku) menjadi “Kamu” (baku).
  10. “Pisan” (tidak baku) menjadi “Sangat” (baku).

Mengubah kosakata tidak baku menjadi bentuk bakunya adalah salah satu cara untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan dalam berbahasa Indonesia. Selain itu, menghindari penggunaan kosakata tidak baku dalam penulisan formal dapat membantu dalam meningkatkan kualitas penulisan itu sendiri.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa dalam berbahasa Indonesia, kita harus selalu berusaha untuk menggunakan kosakata yang baku dan menghindari penggunaan kosakata yang tidak baku. Selalu periksa kosakata Anda sebelum anda menulis atau berbicara untuk memastikan bahwa Anda menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kesalahan dalam pemilihan kosakata dapat menyebabkan penulisan menjadi tidak profesional dan berpotensi menyebabkan kesalahpahaman. Selalu gunakan kosakata baku agar komunikasi berlangsung efektif dan efisien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *