Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas meminjam dan meminjamkan barang adalah hal yang umum terjadi. Bukan hanya dalam konteks pribadi, bahkan dalam lingkup bisnis sekalipun. Misalnya, seperti sewa-menyewa rumah, kendaraan, peralatan dan lain sebagainya. Namun, tidak semua barang bisa kita pinjamkan kepada orang lain. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satu syarat barang yang boleh dipinjamkan adalah barang tersebut haruslah barang yang tidak cepat habis atau barang yang tahan lama.
Barang yang tahan lama atau juga disebut barang non-fungible adalah barang yang tidak bisa langsung habis jika digunakan. Sebagai contoh, kita dapat meminjamkan pakaian, buku, kendaraan, dan alat elektronik kepada orang lain. Dalam konteks ini, barang-barang tersebut bisa dikembalikan dalam kondisi yang sama setelah dipinjam. Dengan kata lain, pemakaian tidak membuat barang tersebut hilang atau habis.
Sebaliknya, barang yang cepat habis atau barang fungible seperti makanan atau minuman, secara logis tidak bisa dipinjamkan. Alasannya, setelah digunakan atau dikonsumsi, barang tersebut akan habis dan tidak bisa dikembalikan lagi dalam bentuk aslinya. Jadi, salah satu syarat barang yang boleh dipinjamkan haruslah barang yang tahan lama, dan bukan barang yang cepat habis.
Perlu diperhatikan juga bahwa dalam meminjamkan barang, baik barang tahan lama maupun barang yang cepat habis, harus terdapat persetujuan dari pemilik barang. Hak kepemilikan harus tetap dihormati, dan pemilik barang memiliki hak penuh untuk memutuskan apakah barang tersebut dapat dipinjamkan atau tidak.
Namun, semua itu bergantung pada kesepakatan antara pihak yang meminjamkan dan pihak yang meminjam. Tidak ada batasan atau aturan baku mengenai hal ini. Yang terpenting adalah tercipta kesepakatan dan kepercayaan antara kedua belah pihak, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Jadi, jawabannya apa? Salah satu syarat barang yang boleh dipinjamkan adalah barang tersebut haruslah barang yang tahan lama atau tidak cepat habis ketika digunakan.
