Dalam pelaksanaan ibadah salat, terdapat berbagai aspek yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan benar untuk memastikan validitas dan penerimaan oleh Allah SWT. Salah satu aspek tersebut adalah Sujud Sahwi, atau Sujud pelupaan, yang dilakukan dalam situasi tertentu.
Sujud Sahwi merupakan bagian penting dan khusus dari salat yang dimaksudkan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan salat. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat berupa lupa dalam jumlah rakaat, lupa membaca doa atau bacaan tertentu, atau lupa dalam urutan langkah-langkah salat. Dalam hal ini, Sujud Sahwi menjadi elemen penting yang menjadi solusi dalam memperbaiki kesalahan tersebut.
Tapi, berapa jumlah sujud yang dilakukan dalam Sujud Sahwi?
Secara umum, Sujud Sahwi dilakukan sebanyak dua kali sujud. Proses ini mirip dengan sujud biasa dalam salat, di mana kita melakukan sujud, duduk sejenak, lalu sujud sekali lagi.
Langkah-langkah spesifiknya adalah sebagai berikut:
- Setelah memberi salam yang biasanya menandakan akhir dari salat, tetapi sebelum melepaskan tangan dari lutut (dalam posisi duduk), seseorang seharusnya melakukan dua kali sujud. Setiap sujud harus dilakukan dengan cara yang sama seperti sujud biasa dalam salat.
- Setelah dua kali sujud ini, individu kembali ke posisi duduk dan kemudian menyelesaikan salat dengan memberikan salam yang sama seperti salam akhir dari salat.
Sujud Sahwi adalah praktik yang sangat penting dalam pelaksanaan salat. Jika dalam salat ditemukan kesalahan atau keraguan, maka Sujud Sahwi menjadi cara yang sangat baik dan disarankan oleh Rasulullah SAW untuk memperbaiki atau menyelesaikan keraguan tersebut.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya sholat seseorang yang lupa, ialah dua sujud yang dilakukannya sebelum atau sesudah salam.”
Jadi, jawabannya apa?
Sujud Sahwi dilakukan dengan dua kali sujud. Ini menegaskan bahwa setiap Muslim harus berupaya untuk mempelajari dan memahami tata cara pelaksanaan Sujud Sahwi dengan benar, untuk memastikan bahwa saat melakukan salat, kita dapat melakukan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya sejalan dengan ajaran Islam.
