Sosial

Ki Hadjar Dewantara Tidak Serta Merta Percaya Dengan Dua Teori Pendidikan Yang Berkembang Pada Saat Itu, Sehingga Ia Mengintegrasikan Dua Teori Tersebut Menjadi Teori Konvergensi

×

Ki Hadjar Dewantara Tidak Serta Merta Percaya Dengan Dua Teori Pendidikan Yang Berkembang Pada Saat Itu, Sehingga Ia Mengintegrasikan Dua Teori Tersebut Menjadi Teori Konvergensi

Sebarkan artikel ini

Ki Hadjar Dewantara, lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah satu dari sekian banyak pahlawan pendidikan di Indonesia. Dikenal sebagai bapak pendidikan nasional, Ki Hadjar Dewantara berdedikasi untuk menghadirkan sistem pendidikan yang merdeka dan berorientasi pada keindonesiaan.

Ketika sebagian besar pedagogi mempercayai dua teori pendidikan yang berkembang pada saat itu, Ki Hadjar Dewantara mengambil pendekatan yang berbeda. Dua teori pendidikan tersebut adalah teori pendidikan tradisional dan teori pendidikan progresif. Teori pendidikan tradisional berorientasi pada pengetahuan yang diberikan oleh guru dan ditandai dengan metode pengajaran yang direktif. Sementara itu, teori pendidikan progresif menekankan pada pengalaman dan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar-mengajar.

Namun, Ki Hadjar Dewantara tidak serta merta percaya dengan dua teori tersebut. Sebaliknya, ia memiliki pandangan bahwa kedua teori tersebut memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Dewantara percaya bahwa pendidikan ideal adalah integrasi antara teori tradisional dan progresif, dimana guru dan siswa sama-sama aktif dalam proses belajar-mengajar.

Itulah yang mendorong Dewantara untuk menggabungkan dua teori tersebut menjadi teori konvergensi. Teori konvergensi berpusat pada ide bahwa proses belajar-mengajar harus memberdayakan siswa untuk menjadi pemikir kritis dan kreatif, sementara guru berperan sebagai fasilitator dan mentor. Teori ini memberikan keseimbangan antara pendekatan pendidikan tradisional dan progresif, mampu memenuhi kebutuhan siswa yang beragam dan mengakomodasi perkembangan zaman.

Pendekatan Ki Hadjar Dewantara ini tidak hanya berpengaruh pada sistematika pendidikan yang ia dirikan, Taman Siswa, tetapi juga menjadi fondasi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Sehingga, terciptalah pendidikan yang popular, nasional, dan budaya yang berfokus pada emansipasi, peran aktif, dan keterlibatan siswa dalam proses belajar.

Jadi, jawabannya apa? Ki Hadjar Dewantara menunjukkan bahwa pendekatan integratif antara teori pendidikan tradisional dan progresif, atau yang disebut teori konvergensi, dapat menghasilkan sistem pendidikan yang lebih efektif. Sebuah sistem yang menghargai pengetahuan dan pengalaman, serta mendorong kreativitas dan pemikiran kritis. Tidak akan ada pendekatan tunggal yang cocok untuk semua siswa; alih-alih, pendekatan yang paling efektif adalah yang diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan dan kondisi siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *