Dalam perjalanan pengetahuan geologi dan paleontologi, para ahli membuka lembaran-lembaran kisah bumi yang luar biasa. Salah satunya adalah mengenai satu teori besar yang menggebrak dunia ilmu pengetahuan: alam semesta kita pernah terpusat pada satu benua raksasa. Benua raksasa ini dikenal dengan nama Pangaea.
Pangaea, yang juga dikenal dengan nama Pangea, berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yakni “pan” yang berarti ‘semua’ dan “gaea” yang berarti ‘bumi’. Dengan kata lain, Pangaea berarti ‘semua bumi’ atau ‘seluruh bumi’.
Berdasarkan teori tektonik lempeng, sekitar 300 juta tahun yang lalu, seluruh daratan di Bumi tergabung dalam satu benua super raksasa, yaitu Pangaea. Struktur bumi yang ada saat ini merupakan hasil dari pecahan dan pergerakan Pangaea.
Teori ini pertama kali dicetuskan oleh seorang meteorolog dan geofisikawan asal Jerman, Alfred Wegener pada tahun 1912. Ia mengusulkan hipotesis bahwa bumi yang kita ketahui sekarang ini dulunya adalah sebuah benua yang sangat luas, yang kemudian pecah menjadi beberapa benua kecil dan terpisah seperti yang kita kenal saat ini.
Wegener menggunakan beberapa bukti dalam mencoba membuktikan teorinya. Ia menggunakan bukti berupa fosil, bukti batuan dan bukti iklim yang menunjukkan adanya kemungkinan dari adanya benua raksasa ini. Pergerakan lempeng bumi diperkirakan terjadi karena adanya aliran konveksi di dalam mantel bumi yang mendorong lempeng-lempeng tektonik ini bergerak.
Pemahaman tentang Pangaea terus berkembang dan diperluas oleh ilmuwan di berbagai bidang. Melalui penelitian dan penemuan baru, kita semakin memahami sejarah bumi kita yang dinamis dan berubah sepanjang waktu.
Namun, perlu diingat bahwa benua Pangaea ini tidak bertahan selamanya. Seiring waktu, benua raksasa ini mulai pecah dan membelah, membentuk benua-benua yang kita kenal sekarang ini. Proses ini berlangsung sangat lambat, seiring pergerakan lempeng bumi yang berlangsung selama jutaan tahun.
Bukti bahwa bumi dulu hanya ada satu benua raksasa yang dinamakan Pangaea adalah bukti penting yang membantu kita memahami bagaimana bumi berubah dari waktu ke waktu, bagaimana lingkungan dan iklim berubah, dan bagaimana kehidupan telah berevolusi dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa bumi memang dulu hanya ada satu benua raksasa yang dinamakan Pangaea. Ini bukan hanya sebuah hipotesis lagi, tetapi telah didukung oleh banyak bukti dan diterima dalam komunitas ilmiah sebagai bagian integral dari pemahaman kita tentang sejarah dinamis bumi.