Budaya

Hadits “Fitnah Lebih Kejam Dari Membunuh” Bahasa Arab

×

Hadits “Fitnah Lebih Kejam Dari Membunuh” Bahasa Arab

Sebarkan artikel ini

Fitnah -al-Fitnah- dalam bahasa Arab berasal dari kata yang berarti “menguji” atau “mencoba”. Dalam konteks Hadits Nabi Muhammad SAW, fitnah merujuk pada tantangan atau ujian yang menghancurkan, baik secara fisik maupun rohani. Fitnah lebih luas dan mendalam dibandingkan dengan tindak kejahatan fisik seperti pembunuhan. Utusan Allah SAW menyatakan dalam sebuah hadits bahwa “Fitnah lebih kejam dari membunuh.” Hal ini merujuk pada bencana yang diakibatkan oleh kerusuhan, perpecahan, dan konflik dalam masyarakat.

Hadits Tentang Fitnah

Salah satu hadits yang berkenaan dengan tema ini adalah Hadits Bukhari yang berbunyi:

فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصَّوْمُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنكَرِ

Yang artinya:

“Fitnah seorang laki-laki dalam keluarganya, hartanya, anaknya dan tetangganya dapat dihapuskan oleh shalat, puasa, sedekah, perintah yang baik dan larangan dari perbuatan yang buruk.”

Hadits ini menekankan bahwa fitnah tidak hanya berasal dari konflik antar individu, tetapi juga dari tantangan dalam kehidupan sehari-hari dan hubungan kita. Selain itu, hadits ini juga menekankan bahwa solusi untuk fitnah bukanlah pembalasan atau permusuhan, tetapi ibadah dan sikap positif.

Selain itu, dalam hadits lain Rasulullah SAW juga menyampaikan:

الْفِتْنَةُ نَائِمَةٌ لَعَنَ اللَّهُ مَنْ أَيْقَظَهَا

Yang berarti:

“Fitnah tidur, terkutuklah orang yang membangunkannya.”

Hadits ini menunjukkan betapa bahayanya menyebabkan kerusuhan atau memicu konflik dalam masyarakat. Orang yang membangunkan fitnah bukan hanya membuat kerusakan, tetapi juga mengundang kutukan dari Allah.

Makna dan Hikmah

Melalui hadits-hadits ini, kita dapat memahami bahwa Fitnah, atau konflik sosial dan kerusuhan, lebih berbahaya dan merusak dibandingkan tindakan fisik seperti pembunuhan. Ini karena fitnah dapat memecah belah masyarakat, menciptakan permusuhan, dan merusak keharmonisan hidup. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus berusaha untuk menghindari fitnah dalam kehidupan sehari-hari kita.

Fitnah bukanlah hal yang perlu ditakuti, sepanjang kita tetap berpegang pada nilai-nilai islam dan terus berbuat baik dan menjauhkan diri dari perbuatan buruk. Seperti dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang menjelaskan bahwa fitnah dapat dihapuskan dengan shalat, puasa, sedekah, perintah yang baik dan larangan dari perbuatan yang buruk.

Jadi, jawabannya apa? Perlunya kita untuk selalu berhati-hati terhadap fitnah dan selalu menjaga diri dengan berpegang teguh pada ajaran-ajaran Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *