Sosial

Pembatasan Penggunaan Handphone bagi Peserta Didik di dalam Lingkungan Sekolah merupakan Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Disebabkan oleh Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Melalui Proses ….

×

Pembatasan Penggunaan Handphone bagi Peserta Didik di dalam Lingkungan Sekolah merupakan Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Disebabkan oleh Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Melalui Proses ….

Sebarkan artikel ini

Perubahan sosial budaya adalah fenomena dinamis yang menggambarkan bagaimana sebuah masyarakat tumbuh, berubah, dan berkembang sejalan dengan waktu dan situasi. Pendekatan ini juga menjelaskan bagaimana tradisi dan nilai-nilai lama dapat tergantikan oleh gaya hidup, kebiasaan, dan aturan baru, yang seringkali dipengaruhi oleh proses difusi, assimilasi, akulturasi dan globalisasi.

Salah satu contoh paling mencolok dari fenomena ini adalah pembatasan penggunaan ponsel oleh peserta didik di lingkungan sekolah, sebuah konsep yang telah bermunculan secara meluas dalam beberapa tahun terakhir.

Dampak Teknologi pada Sosial Budaya

Di era teknologi yang serba canggih ini, handphone sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi peserta didik. Peserta didik menggunakan handphone sebagai alat komunikasi, sarana mencari informasi, media bermain game, dan juga sebagai platform media sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai menyadari bahwa ada efek samping negatif dari penggunaan handphone yang berlebihan, terutama di dalam lingkungan pendidikan.

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Pembatasan penggunaan handphone bagi peserta didik di dalam lingkungan sekolah bisa dikatakan sebagai akibat dari pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Di beberapa negara barat seperti Prancis dan Kanada, aturan ini sudah lebih dulu diterapkan. Mereka melarang penggunaan ponsel di sekolah dengan alasan bahwa hal tersebut bisa mengganggu proses pembelajaran dan merusak interaksi sosial antara siswa.

Akulturasi dan Difusi

Melalui proses akulturasi dan difusi, ide tentang pembatasan penggunaan handphone ini kemudian menyebar dan diterima di banyak negara, termasuk Indonesia. Akulturasi adalah proses di mana kebudayaan lokal mengadopsi elemen-elemen dari kebudayaan asing tanpa harus kehilangan identitas mereka sendiri. Sementara difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat yang lain melalui berbagai saluran, seperti imigrasi, perdagangan, atau media.

Kesimpulan

Dengan demikian, pembatasan penggunaan handphone bagi peserta didik di dalam lingkungan sekolah merupakan contoh konkret dari perubahan sosial budaya yang disebabkan oleh pengaruh kebudayaan masyarakat lain melalui proses akulturasi dan difusi. Hal ini membuktikan bahwa dalam era global yang semakin maju ini, batas-batas antara kebudayaan semakin kabur dan proses interaksi antar budaya semakin intens.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *