Diskusi

Dalam Teori Dale, The Cone of Learning, Terjadi Pengelompokkan Karakteristik Media Yaitu Passive dan Active. Mengapa Masing-Masing dari Karakteristik tersebut Tergolong dalam Passive dan Active?

×

Dalam Teori Dale, The Cone of Learning, Terjadi Pengelompokkan Karakteristik Media Yaitu Passive dan Active. Mengapa Masing-Masing dari Karakteristik tersebut Tergolong dalam Passive dan Active?

Sebarkan artikel ini

Teori Dale, juga dikenal sebagai “The Cone of Experience”, adalah model pedagogis yang mengilustrasikan bagaimana individu memperoleh pengetahuan. Teori ini menyatakan bahwa secara berurutan, mulai dari pengalaman yang paling konkret hingga yang abstrak, individu melalui berbagai aktivitas belajar. Menurut Dale, inilah yang membentuk ‘kerucut pengalaman’.

Dalam kerucut pengalaman Dale, media pengajaran dikelompokkan menjadi dua karakteristik utama, yaitu ‘pasif’ dan ‘aktif’.

Media Pasif

Media pasif adalah media yang pada umumnya membutuhkan sedikit atau sama sekali tidak membutuhkan partisipasi aktif dari siswa. Siswa cenderung menjadi penerima pasif informasi daripada menjadi peserta aktif dalam proses belajar.

Contoh paling populer dari media belajar pasif termasuk ceramah, bacaan, dan demonstrasi audio-visual. Dalam situasi ini, siswa duduk dan mendengarkan atau menonton pembicaraan tanpa perlu melakukan sesuatu.

Media pasif dapat efisien dalam menyampaikan volume informasi besar dalam waktu singkat. Namun, karena kurangnya interaksi, media pasif sering kali kurang efektif dalam memfasilitasi pemahaman dan pen retention jangka panjang.

Media Aktif

Sebaliknya, media aktif melibatkan siswa dalam proses belajar dengan cara yang langsung dan interaktif. Dalam hal ini, siswa bukan sekadar penerima informasi, tetapi juga berperan aktif dalam proses belajar mereka sendiri.

Media belajar aktif dapat mencakup diskusi kelompok, proyek praktik, dan simulasi. Dalam metode-metode ini, siswa diminta untuk berpartisipasi secara aktif, baik dalam membuat keputusan, menyelesaikan masalah, atau merancang dan mengimplementasikan proyek mereka sendiri.

Berpartisipasi dalam kegiatan belajar aktif akan membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri dan membantu mereka memahami dan mengingat materi dengan lebih baik. Hal ini selaras dengan teori pembelajaran konstruktivistik, yang berargumen bahwa individu memperoleh pengetahuan dan pemahaman dengan aktif mendirikan dan mendefinisikan konsep dan ide-ide baru berdasarkan pengalaman dan interaksi mereka sendiri.

Dalam sintesisnya, Dale mengusulkan bahwa pendekatan belajar terbaik adalah pendekatan yang bervariasi dan menggabungkan berbagai media dan metode, termasuk baik media pasif maupun aktif. Kunci efektivitasnya adalah memilih dan menggunakan media yang paling tepat dan menyesuaikan dengan materi pelajaran dan kebutuhan individu pengguna. Sehingga, dalam proses belajar mengajar menjadi bermakna dan efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *