Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan yang berpusat pada pelajar atau murid menjadi tren yang semakin populer. Salah satunya adalah paradigma pendidikan kontekstual berbasis projek. Paradigma ini mencakup tiga aspek integral utama yaitu pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran yang berpusat pada murid. Namun, ada juga beberapa aspek yang seringkali dianggap sebagai bagian dari paradigma ini, meski sebenarnya bukan.
Pertama, kita akan membahas tiga aspek integral dalam paradigma ini.
Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek mengharuskan siswa untuk menjalankan sebuah proyek yang dapat membantu mereka memahami konsep dan prinsip ajaran secara nyata. Proyek ini biasanya berhubungan langsung dengan dunia nyata, dan dapat melibatkan penelitian atau praktik lapangan.
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual mengacu kepada pendekatan di mana pembelajaran muncul dalam konteks yang relevan dengan kehidupan siswa. Hal ini bertujuan untuk menjadikan pembelajaran lebih berarti dan menarik bagi siswa, seringkali melibatkan aktivitas nyata dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Pembelajaran yang Berpusat pada Murid
Pembelajaran yang berpusat pada murid menekankan pada aktivitas belajar siswa, bukan pembejaran. Dalam model ini, siswa memegang kontrol atas proses belajar mereka, dan guru berfungsi sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam menjalankan proses pembelajaran mereka.
Namun demikian, ada sebuah aspek yang seringkali disalahartikan sebagai bagian dari paradigma pendidikan kontekstual berbasis projek yang berpusat pada murid, yaitu:
Pembelajaran yang Berpusat pada Guru
Aspek ini tidak termasuk dalam paradigma pendidikan yang berbasis proyek dan berpusat pada murid. Pembelajaran yang berpusat pada guru adalah pendekatan tradisional di mana guru menjadi pusat dari semua aktivitas belajar mengajar. Guru merancang dan mengontrol proses belajar, serta menjadi sumber informasi utama. Di berbagai tempat, pendekatan ini masih digunakan namun tidak termasuk dalam paradigma yang berpusat pada murid dan berbasis proyek.
Dengan demikian, paradigma pendidikan kontekstual berbasis projek yang berpusat pada murid ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang kaya, bermakna dan relevan dengan kehidupan nyata siswa. Kontribusi guru menjadi lebih sebagai fasilitator, bukan sebagai pewarta pengetahuan.